kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.694.000   -13.000   -0,76%
  • USD/IDR 16.414   -8,00   -0,05%
  • IDX 6.560   -27,06   -0,41%
  • KOMPAS100 956   -11,35   -1,17%
  • LQ45 740   -7,38   -0,99%
  • ISSI 205   -0,72   -0,35%
  • IDX30 384   -3,52   -0,91%
  • IDXHIDIV20 466   -2,45   -0,52%
  • IDX80 108   -1,28   -1,18%
  • IDXV30 113   -2,30   -2,00%
  • IDXQ30 126   -0,82   -0,64%

Harga Saham Blue Chip Ini Anjlok Hampir 40% Setahun, Sudah Saatnya Beli atau Tahan?


Rabu, 26 Februari 2025 / 07:00 WIB
Harga Saham Blue Chip Ini Anjlok Hampir 40% Setahun, Sudah Saatnya Beli atau Tahan?
ILUSTRASI. Harga Saham Blue Chip Ini Anjlok Hampir 40% Setahun, Sudah Saatnya Beli atau Tahan?


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah analis kompak rekomendasi beli saham blue chip ini di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasalnya, harga saham blue chip ini sudah merosot sangat dalam dan berpotensi mencatatkan peningkatan kinerja pada tahun 2025 ini.

Saham blue chip adalah saham lapis satu yang telah berpengalaman di pasar modal. Selain itu, saham blue chip biasanya berasal dari perusahaan dengan fundamental kuat dan memiliki nilai kapitalisasi pasar besar mencapai puluhan triliun rupiah atau lebih.

Di BEI, saham blue chip biasanya adalah saham-saham di indeks mayor seperti LQ45. Salah satu saham LQ45 yang turun harga sangat dalam adalah saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

Harga saham TLKM pada perdagangan Selasa 25 Februari 2025 ditutup di level 2.460, turun 140 poin atau 5,38% dibandingkan sehari sebelumnya. Sejak awal tahun 2025 atau secara year to date (ytd), harga saham TLKM terakumulasi melemah 240 poin atau 8,89%.

Sedangkan dalam setahun terakhir, harga saham TLKM telah anjlok 1.630 poin atau 39,85%. Penurunan harga saham TLKM menjadikan harga saham blue chip ini dititik terendah dalam lima tahun terakhir.

Baca Juga: Ada Plafon Rp 17 T, Ini Syarat & Cara Pengajuan KUR Syariah BSI Februari 2025

Saat harga saham terus melemah, analis rekomendasi beli saham TLKM. Alasannya, prospek kinerja TLKM tahun 2025 tetap menarik. Strategi ekspansi untuk perkembangan layanan broadband dan memperkuat infrastruktur menjadi pendorongnya.

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila menilai prospek TLKM didukung era kebutuhan digital yang tinggi, bahkan dengan transformasi digital yang semakin berkembang. Sehingga, ia berpandangan TLKM dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk meningkatkan profitabilitas.

"Fokus TLKM dalam strategi layanan broadband ini dapat meningkatkan jumlah pengguna diiringi dengan permintaan internet yang masih tinggi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (25/2).

Maklum, hingga September 2024 TLKM membukukan penurunan laba bersih sebesar 9,35% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 17,67 triliun. Periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih TLKM sebesar Rp 19,94 triliun.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Daniel Widjaja melanjutkan bahwa Telkomsel tetap menjadi pemain dominan di pasar fixed broadband (FBB), dengan pangsa pasar sebesar 70%-75% dan beroperasi di 450-500 kota.

Menurutnya, meskipun persaingan belum secara signifikan, perseroan juga telah memperkenalkan EzNet untuk mengatasi masalah keterjangkauan. "Telkomsel terus memprioritaskan pelanggan premium untuk mengimbangi potensi penurunan ARPU dari layanan EzNet yang lebih terjangkau," kata Daniel.

Telkomsel juga berencana untuk menaikkan tarif dengan tetap memastikan kartu perdana tetap tersedia. Pertumbuhan ARPU diantisipasi sejalan dengan inflasi, terutama didorong oleh peningkatan pengeluaran dari pelanggan yang ada, yang menghasilkan 95% dari pendapatan.

"Perusahaan secara khusus berfokus pada pengguna bernilai tinggi, karena mereka menunjukkan sensitivitas harga yang lebih rendah," sebutnya.

Manajemen TLKM juga menjelaskan bahwa kartu perdana By.U seharga Rp 10.000 merupakan strategi taktis yang ditujukan untuk pasar anak muda. Manajemen menargetkan untuk meningkatkan ARPU dengan menawarkan produk berdasarkan pembelian historis pelanggan.

Tonton: Kejaksaan Agung Kembali Membongkar Korupsi di Pertamina.



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×