Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
"Ketersediaan pabrik pengolahan bijih emas akan memungkinkan Perusahaan untuk memulai produksi emasnya secara komersial dari lokasi tambang emas Motomboto di Gorontalo," kata Herwin.
Adapun, dengan berproduksinya emas secara komersial, BRMS berharap hal ini akan berdampak positif terhadap kinerja penjualan dan laba bersih.
Selain itu, dengan kegiatan pengeboran yang dilakukan nantinya diharapkan dapat meningkatkan jumlah cadangan bijih emas di Gorontalo. Peningkatan jumlah cadangan bijih emas tersebut diyakini akan menambah usia produktif tambang dari proyek tambang emas di Gorontalo.
Asal tahu saja, realisasi produksi dore bullion dan emas BRMS kompak meningkat secara tahunan alias year-on-year (yoy) pada tiga bulan pertama tahun ini. Dalam keterangan sebelumnya, BRMS menyebutkan telah memproduksi dore bullion sebanyak 50 kg serta memproduksi emas sebanyak 24 kg. Asal tahu, BRMS hanya memproduksi 5 kg dore bullion dan 2 kg emas di kuartal pertama tahun lalu.
Sementara itu, BRMS membukukan kenaikan pendapatan sepanjang kuartal I 2021 sebesar 37,13% year on year (yoy). Merujuk laporan keuangan perusahaan, BRMS mencetak pendapatan sebesar US$ 1,35 juta. Pada periode yang sama ditahun sebelumnya, pendapatan BRMS mencapai US$ 991 ribu.
Sementara itu, laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk mencapai US$ 1,61 juta atau terkerek signifikan hingga 880% yoy dimana pada periode yang sama di tahun sebelumnya laba bersih hanya sebesar US$ 165 ribu.
Selanjutnya: Kembangkan proyek tambang tembaga dan emas, BRMS bakal rights issue 24 miliar saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News