kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.529.000   14.000   0,92%
  • USD/IDR 15.645   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.695   -21,89   -0,28%
  • KOMPAS100 1.190   -4,72   -0,40%
  • LQ45 943   -3,92   -0,41%
  • ISSI 232   -0,82   -0,35%
  • IDX30 487   -1,75   -0,36%
  • IDXHIDIV20 582   -0,48   -0,08%
  • IDX80 135   -0,70   -0,51%
  • IDXV30 141   -1,10   -0,77%
  • IDXQ30 161   -0,50   -0,31%

Rupiah Tertekan dalam Sepekan, Intip Proyeksi Analis untuk Pekan Depan


Jumat, 25 Oktober 2024 / 17:09 WIB
Rupiah Tertekan dalam Sepekan, Intip Proyeksi Analis untuk Pekan Depan
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Ayu Masagung Money Changer, Jakarta, Jumat (18/10/2024).Pada Jumat (25/10) rupiah spot bertengger di Rp 15.647 per dolar Amerika Serikat (AS), turun 0,40%.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah ditutup melemah pada perdagangan Jumat (25/10). Pelemahan ini mengakumulasi pelemahan 0,92% rupiah spot dalam sepekan dan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) 1,06% sepekan.

Pada Jumat (25/10) rupiah spot bertengger di Rp 15.647 per dolar Amerika Serikat (AS), turun 0,40%. Sementara rupiah Jisdor di Rp 15.629 per dolar AS, melemah 0,23%.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah terdepresiasi sepanjang hari ini sejalan dengan peningkatan kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi China.

Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah 0,23% ke Rp 15.629 Per Dolar AS Pada Jumat (25/10)

Sentimen ini kembali dipicu oleh skeptisme beberapa pejabat menteri keuangan global terkait stimulus yang diberikan oleh pemerintah China terhadap pemulihan pertumbuhan ekonominya.

Pejabat yang memberikan pernyataan keraguan terhadap kebijakan stimulus itu diantaranya, Menteri Keuangan AS, Jenet Yellen; Menteri Keuangan Brazil, Fernando Haddad; serta Direktur IMF, Kristalina Georgieva.

"Kekhawatiran terkait pemulihan China mendorong sentimen risk-off di pasar Asia, sehingga mendorong depresiasi nilai tukar rupiah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (25/10).

Sementara sepanjang pekan ini, rupiah bergerak cenderung melemah akibat ekspektasi 'neutral rate' dari the Fed yang lebih tinggi. Selain itu juga kekhawatiran pertumbuhan ekonomi China.

Baca Juga: Rupiah Spot Melemah 0,40% ke Rp 15.647 Per Dolar AS Pada Jumat (25/10)

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra menambahkan, faktor penekan rupiah dari ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan ekspektasi kemenangan Trump di pemilu Presiden AS bulan depan.

Menurutnya, potensi perang di Timur Tengah bisa menimbulkan gejolak ekonomi seperti naiknya harga energi, memicu pelaku pasar mencari aman di aset safe haven seperti dolar AS.

"Lalu, kebijakan Presiden Trump dianggap bisa memicu perang dagang lagi seperti pemerintahannya dahulu sehingga ini juga bisa menimbulkan gejolak ekonomi global," terangnya.

Dari dalam negeri, Ariston menilai sebetulnya ada sentimen positif yang mendorong gerak rupiah, yakni dari susunan kabinet dengan muka lama, khususnya Menteri Keuangan. Hal itu mengindikasikan adanya keberlanjutan dan kestabilan kebijakan ekonomi.

Baca Juga: Sebelum Tukar Valas, Cermati Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini Jumat (25/10)

"Namun memang, masih perlu dilihat kembali bagaimana kebijakan ekonomi pemerintahan baru ke depan, seperti dari sisi pembiayaan proyek-proyek ekonominya dan pengelolaan keuangannya," katanya.

Dus, ia menilai rupiah masih berpotensi lanjut melemah di awal pekan depan seiring sentimen global yang masih akan berlanjut. Ia memperkirakan rupiah akan bergerak di Rp 15.500 - Rp 15.700 per dolar AS.

Sementara Josua berpandangan positif dengan adanya rebound rupiah pada pekan depan. Dia memproyeksikan rupiah di Rp 15.550 - Rp 15.675 per dolar AS. "Rupiah ditopang oleh potensi penurunan data ADP Employment Change, serta penurunan PCE Price Index tahunan," tutup Josua.

Selanjutnya: Bursa Jepang Jumat (25/10): Indeks Nikkei Alami Penurunan Mingguan ke-2 Beruntun

Menarik Dibaca: Judol Mengganas, Pengeluaran Rumah Tangga Apa yang Terpangkas?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
FREE WEBINAR - Bongkar Strategi Viral Digital Marketing Terbaru 2025 FREE WEBINAR - The Psychology of Selling

[X]
×