Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (6/5). Mata uang Asia lainnya terpantau bergerak bervariasi terhadap greenback.
Mengutip data Bloomberg, Senin (6/5), rupiah ditutup menguat 0,36% ke Rp 16.026 per dolar AS. Sedangkan kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) menguat 0,42% ke Rp 16.025 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, penguatan rupiah disebabkan oleh pelemahan indeks dolar yang terjadi sejak pada Jumat (3/5) lalu. Kurs dolar tertekan setelah data ketenagakerjaan mengindikasikan pasar tenaga kerja AS cenderung mengalami pelonggaran.
“Data non-farm payrolls (NFP) AS pada bulan April 2024 juga turun menjadi 175 ribu dari sebelumnya 315 ribu, atau lebih rendah dari perkiraan yang sebesar 240 ribu,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Senin (6/5).
Baca Juga: Dolar AS Melemah, Saatnya Rupiah dan Mata Uang Asia Rebound?
Serupa dengan tren NFP, Josua menyebutkan bahwa tingkat pengangguran pada periode yang sama juga secara mengejutkan meningkat menjadi 3,9% dari 3,8% pada bulan sebelumnya.
Dia menilai, rilis data ketenagakerjaan AS tersebut mendorong peningkatan ekspektasi pemotongan suku bunga the Fed yang lebih cepat, sehingga mendorong peningkatan sentimen risk-on di pasar keuangan global.
Josua memprediksi rupiah berpotensi akan bergerak menguat terbatas, sejalan dengan dampak lanjutan dari rilis data tenaga kerja AS meskipun cenderung lebih terbatas.
“Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp 15.975 per dolar AS-Rp 16.075 per dolar AS pada hari Selasa (7/4),” kata Josua.
Baca Juga: Indef: Pertumbuhan Ekonomi ke Depan Akan Dihadapkan Berbagai Tantangan
Sementara itu, Analis Pasar Mata Uang, Lukman Leong memperkirakan, rupiah akan berkonsolidasi di tengah absennya data ekonomi penting, baik dari AS maupun domestik.
Menurut Lukman, pelemahan dolar AS dalam beberapa sesi terakhir diperkirakan tidak akan berlanjut. Selain itu, dia melihat bahwa investor juga cenderung wait and see terhadap data cadangan devisa Indonesia yang dirilis pada Rabu nanti.
“Walau demikian rupiah mungkin bisa menguat terbatas apabila sentimen risk on di pasar saham berlanjut,” kata Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (6/5).
Lukman memprediksi, rupiah akan lanjut menguat terbatas di kisaran Rp 15.950 per dolar AS-Rp 16.100 per dolar AS pada Selasa (7/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News