Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,50% ke level Rp 16.100 per dolar AS, pada perdagangan Rabu (17/7).
Sedangkan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah juga menguat 0,45% ke Rp 16.129 per dolar AS pada perdagangan Rabu (17/7).
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah terapresiasi pada perdagangan Rabu (17/7), didorong oleh sentimen global terkait dengan ekspektasi pemotongan suku bunga acuan Fed Funds Rate (FFR) sebesar 75 basis poin (bps) di tahun 2024.
“Angka ekspektasi tersebut meningkat dibandingkan ekspektasi sebelumnya yang hanya sebesar 50 bps. Peningkatan sentimen ini salah satunya disebabkan oleh pernyataan dari pejabat the Fed malam lalu,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Rabu (17/7).
Baca Juga: Rupiah Diprediksi Lanjut Menguat Pada Kamis (18/7), Berikut Sentimen Pendukungnya
Lebih lanjut, Josua mengatakan bahwa rupiah menjadi salah satu mata uang terkuat pada perdagangan Rabu (17/7) dengan menguat 0,52% ke level 16.100 per dolar AS.
Menurut dia, rupiah mampu terapresiasi cukup signifikan didorong sikap hawkish Bank Indonesia dalam mempertahankan kebijakan dan tetap pada komitmen menjaga stabilitas nilai tukar.
“Rupiah terus menguat pasca pengumuman Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, di mana BI mempertahankan suku bunganya di level 6,25%,” kata dia.
Baca Juga: Penurunan Suku Bunga The Fed Diperkirakan Lebih Cepat, Rupiah Akan Stabil?
Dia menambahkan bahwa BI juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan melaju di kisaran 4,7%-5,5% hingga akhir 2024.
Proyeksi untuk batas atas pertumbuhan ekonomi itu jauh di atas perkiraan pemerintah dalam asumsi makro APBN 2024 sebesar 5,2% untuk keseluruhan tahun ini.
Dengan sentimen-sentimen tersebut, Josua pun memproyeksi, rupiah akan melemah terbatas, seiring dengan potensi penguatan data AS, dan bergerak di kisaran Rp 16.075 per dolar AS-Rp 16.175 per dolar AS perdagangan Kamis (18/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News