CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.789   11,00   0,07%
  • IDX 7.333   11,51   0,16%
  • KOMPAS100 1.123   2,42   0,22%
  • LQ45 890   5,17   0,58%
  • ISSI 222   -0,06   -0,03%
  • IDX30 456   3,15   0,69%
  • IDXHIDIV20 548   2,09   0,38%
  • IDX80 129   0,37   0,29%
  • IDXV30 137   0,18   0,13%
  • IDXQ30 152   0,46   0,30%

Rupiah terseret anjloknya harga minyak, simak prediksinya untuk besok


Selasa, 21 April 2020 / 20:10 WIB
Rupiah terseret anjloknya harga minyak, simak prediksinya untuk besok
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi masih akan melemah pada perdagangan Rabu (22/3). Adapun sentimen utamanya masih datang dari tekanan penurunan harga minyak global yang mencapai level negatif.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (21/4) rupiah ditutup koreksi 0,36% ke level Rp 15.468 per dolar AS dari penutupan sebelumnya. Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor melemah 0,64%ke level Rp 16.643 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah spot ditutup melemah 0,36% ke Rp 15.468 per dolar AS pada Selasa (21/4)

Head of Economic and Research UOB Enrico Tanuwidjaja memperkirakan, pergerakan mata uang Garuda masih akan melanjutkan pelemahan karena tertekan sentimen eksternal. 

Asal tahu saja, harga minyak dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Mei 2020 di Nymex berada di level -US$ 37,63 per barel pada Selasa (21/4) pukul 03:10 WIB atau turun 306%. Harga minyak sempat menyentuh titik terendah sepanjang masa -US$ 40,32 per barel.

Kontrak minyak Mei 2020 yang over supply bakal berdampak negatif bagi fiskal Tanah Air, mengingat penerimaan pajak berpotensi turun di saat negara tengah genjar menggelontorkan stimulus untuk melawan dampak Covid-19 terhadap perekonomian. Di samping itu, telah terjadi outflow sebanyak Rp 8,5 miliar di pasar obligasi dan sekitar Rp 1,5 miliar di pasar saham.

"Secara eksternal, ketakutan pasar akan risiko saat ini membuat dollar AS kembali menguat di tenga data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan outlook SnP yang negatif," kata Enrico kepada Kontan.co.id, Selasa (21/4).

Sementara itu, dari domestik kebutuhan akan dolar AS cukup tinggi sejalan dengan musim pembayaran utang dan pembagian dividen. 

Baca Juga: Rupiah kembali jadi mata uang terlemah di kawasan Asia setelah turun 1% ke Rp 15.583

Sehingga, untuk perdagangan Rabu (22/4) Enrico memperkirakan pergerakan rupiah terhadap dolar AS masih berpeluang melemah. Adapun rentang pergerakan rupiah besok berada di kisaran Rp 15.470 per dolar AS hingga Rp 15.770 per dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×