kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Rupiah terjaga isu dari luar dan dalam


Sabtu, 20 Juni 2015 / 12:21 WIB
Rupiah terjaga isu dari luar dan dalam


Reporter: Namira Daufina | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Gerak rupiah cukup terjaga hingga akhir pekan ini. Analis menduga perpaduan efek eksternal dan internal mendorong penguatan rupiah meski terbatas. Di pasar spot, Jumat (19/6), posisi rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) turun 0,18% ke Rp 13.332. Namun, dalam sepekan terakhir, rupiah telah menguat tipis 0,02%.

Mengacu kurs tengah Bank Indonesia, kemarin, rupiah menanjak 0,12% menuju Rp 13.324 per dollar AS. Sebaliknya, rupiah sepanjang pekan ini masih merunduk 0,05%. “Kenaikan tipis rupiah pada minggu ini karena tertolong dua hasil penting di akhir pekan,” kata Tonny Mariano, analis Esandar Arthamas Berjangka.

Analisisnya merujuk pernyataan bank sentral AS (The Federal Reserve), pasca pertemuan FOMC hari Selasa dan Rabu lalu. Gubernur The Fed Janet Yellen menyatakan peluang kenaikan suku bunga acuan bisa terjadi pada akhir 2015. Ini menimbulkan pesimisme di pasar akibat tertundanya peluang kenaikan bunga The Fed pada September nanti.

Dari dalam negeri, keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) 7,5% turut mendukung laju rupiah. “Saat ini suku bunga kita yang tinggi masih atraktif bagi pasar sehingga keputusan BI mempertahankan suku bunga berdampak positif,” katanya.

Pada pekan depan, analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri menilai, seperti pergerakan rutin akhir bulan, rupiah lebih mudah terkikis. Pergerakan rupiah bakal bergantung data ekonomi AS. Selain itu, patut dicatat bahwa permintaan dollar dalam negeri masih tinggi terkait kebutuhan impor sepanjang Ramadhan dan pembayaran utang korporasi dan pemerintahan.

Tonny menduga USD/IDR sepekan nanti di 13.200 - 13.400 dengan potensi melemah. “Pekan depan bisa di kisaran Rp 13.000-Rp 13.385,” timpal Reny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×