kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rupiah spot menguat ke Rp 13.891 pada penutupan hari ini


Kamis, 26 April 2018 / 17:27 WIB
Rupiah spot menguat ke Rp 13.891 pada penutupan hari ini
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang kertas mata uang rupiah


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs spot rupiah menguat 0,22% ke level Rp 13.891 per dollar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (26/4). Di sisi lain, kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI) melemah 0,3% ke level Rp 13.930 per dollar AS.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri mengatakan, penguatan rupiah hari ini lebih disebabkan optimalnya intervensi yang dilakukan oleh BI sehingga mendapat sambutan positif dari para pelaku pasar.

Selain itu, mulai turunnya imbal hasil US Treasury pada hari ini meredakan tekanan atas rupiah. Sebagai info, setelah menembus level 3,02% pada penutupan kemarin (25/4), imbal hasil US Treasury mulai bergerak turun ke level 3,01% untuk saat ini. “Kekhawatiran terhadap ekspektasi kenaikan Fed Fund Rate terlihat mulai berkurang,” kata Reny.

Untuk besok, arah rupiah akan ditentukan oleh rilis data produk domestik bruto AS yang diekspektasikan berada di level 2% atau lebih rendah dari pencapaian bulan Januari lalu yang berada di level 2,9%. Jika benar, maka ada peluang rupiah untuk menguat lagi.

Reny pun memprediksi, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.860—Rp 13.996 per dollar AS pada perdagangan esok.

Dia menambahkan, rupiah masih berpeluang bertahan di level Rp 13.598 per dollar AS pada akhir tahun nanti. Sebab, sentimen kenaikan suku bunga acuan AS yang kerap mendominasi pergerakan rupiah hanya bersifat sementara. “Nilai cadangan devisa Indonesia juga masih cukup besar sehingga efektif digunakan untuk mengintervensi rupiah sewaktu-waktu,” ujarnya.

Hanya saja, sentimen yang berasal dari kebijakan Presiden Donald Trump patut diberi perhatian lebih. Ini mengingat kebijakan dari orang nomor satu di AS tersebut kerap menimbulkan kontroversi sehingga berdampak pada pergerakan rupiah di pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×