kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Rupiah sepekan melemah dipengaruhi FOMC


Jumat, 15 Desember 2017 / 18:23 WIB
Rupiah sepekan melemah dipengaruhi FOMC


Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar AS mengalami pelemahan sepanjang pekan ini. Perhatian pasar tertuju pada agenda rapat pejabat bank sentral AS, Federal Open Market Commitee (FOMC).

Di pasar spot, rupiah melemah 0,14% sejak akhir pekan lalu ke level Rp 13.570 per dollar AS pada Jumat (15/12). Namun, bila dibandingkan Kamis (14/12) silam, rupiah menguat tipis 0,04% terhadap dollar AS.

Adapun di Bank Indonesia, kurs rupiah tercatat melemah 0,12% sepanjang pekan dan berada di level Rp 13.573 pada hari ini. Kurs tengah rupiah juga melemah tipis 0,05% bila dibandingkan pada perdagangan Kamis kemarin.

Ekonom Bank Central Asia, David Sumual mengatakan, rupiah sudah mengalami tekanan sejak awal pekan lalu. Kala itu, pasar tengah menanti keputusan rapat FOMC mengenai kenaikan suku bunga AS.

Di saat yang sama, situasi geopolitik di Timur Tengah juga memanas setelah Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. “Walau efeknya hanya sesaat, pasar sempat terganggu oleh sentimen tersebut,” kata David.

Namun, setelah ditetapkannya kenaikan suku bunga acuan AS menjadi 1,5% pada Kamis dini hari lalu, rupiah menunjukkan penguatan dalam dua hari terakhir.

Menurut David, hal ini disebabkan para pelaku pasar sudah mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan AS. Sebaliknya, pelaku pasar masih mencermati arah kebijakan The Federal Reserve setelah kenaikan tersebut.

Pelaku pasar meragukan The Fed mampu menaikan suku bunga acuan AS hingga tiga kali lantaran tingkat inflasi di negara tersebut masih tergolong rendah. “Ini membuat dollar kembali tertekan,” ujar David.

Di samping itu, keputusan BI yang tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 4,25% disambut positif oleh para pelaku pasar.

Untuk pekan depan, David menilai kurs rupiah cenderung bergerak terbatas mengingat volume transaksi mata uang diperkirakan akan berkurang jelang libur akhir tahun. Selain itu, belum ada lagi data-data ekonomi dalam negeri yang bisa menjadi penggerak rupiah pada pekan depan.

Ia pun memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.530 - Rp 13.590 per dollar AS.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×