Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah dalam tren menguat selama sepekan ini setelah The Fed memberi komentar dovish. Data ekonomi dalam negeri juga mendukung penguatan rupiah.
Di pasar spot, Jumat (1/4) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat 0,54% ke level Rp 13.167 dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, rupiah berhasil menguat 0,68%.
Sementara di kurs tengah Bank Indonesia rupiah menguat 0,57% ke level Rp 13.200 dibanding sehari sebelumnya dan menanjak 0,37% dalam sepekan ini.
Analis PT Esandar Arthamas Berjangka, Tonny Mariano mengungkapkan, rupiah dalam sepekan terakhir memang dalam tren menguat. Pada awal pekan, rupiah sempat mendapat tekanan oleh data ekonomi Amerika Serikat (AS) yakni angka pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2015 yang naik menjadi 1,4% dari sebelumnya 1%.
Data ini membuat nilai tukar USD melambung. Apalagi, di saat yang sama beberapa pejabat The Fed menyatakan optimisme terkait kenaikan suku bunga di bulan April ini.
Minimnya sentimen dalam negeri membuat rupiah terus tertekan hingga pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen pada Selasa lalu (29/3). "Yellen memberi sinyal hati - hati dalam menaikkan suku bunga sehingga dollar AS melemah. Faktor ini yang paling dominan mengangkat rupiah sepekan terakhir," ujar Tonny.
Pada akhir pekan, rupiah kembali mendapat suntikan tenaga dari data domestik yakni inflasi bulan Maret yang cukup terkendali di level 0,19%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News