kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.239   -39,00   -0,24%
  • IDX 7.086   20,62   0,29%
  • KOMPAS100 1.059   3,52   0,33%
  • LQ45 832   1,20   0,14%
  • ISSI 216   1,13   0,53%
  • IDX30 425   0,21   0,05%
  • IDXHIDIV20 514   1,10   0,21%
  • IDX80 121   0,38   0,31%
  • IDXV30 125   0,59   0,48%
  • IDXQ30 142   0,32   0,23%

Rupiah rentan koreksi di awal pekan


Senin, 20 Februari 2017 / 07:24 WIB
Rupiah rentan koreksi di awal pekan


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Minimnya data ekonomi Indonesia di akhir bulan ini membuat pergerakan nilai tukar rupiah rawan koreksi. Meski begitu, pelemahan mata uang garuda diprediksi masih dalam rentang yang terbatas.

Di pasar spot, Jumat (17/2), rupiah tergerus 0,08% jadi Rp 13.333 per dollar Amerika Serikat (AS) dibanding hari sebelumnya. Sementara kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah naik tipis 0,001% ke Rp 13.328.

Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Garuda Berjangka, menjelaskan, pelemahan rupiah akhir pekan kemarin merupakan imbas dari gejolak ekonomi dan politik global. Terutama, dampak dari gejolak di China, Eropa, dan Inggris yang menguntungkan dollar AS.

Dari domestik, setelah BI mempertahankan BI 7-day reverse repo rate sebesar 4,75%, belum ada katalis terbaru yang bisa mendongkrak rupiah.

Di sisi lain, AS juga minim data ekonomi karena bank holiday. Ini bisa jadi kans rupiah untuk membalikkan arah. Sebab, fundamental rupiah masih kuat. Apalagi, jika harga komoditas seperti minyak naik. "Hanya, permintaan dollar AS di dalam negeri pada akhir bulan cukup tinggi dan biasanya akan membebani rupiah," kata Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk.

Selain itu, posisi rupiah masih rentan mengalami aksi profit taking lanjutan. "Posisinya terhitung baik saat ini dan menimbulkan keinginan pelaku pasar ambil untung. Koreksi perlu diwaspadai," imbuh Reny.

Toh, Reny memperkirakan, pelemahan rupiah dalam rentang sempit, mengingat keadaan ekonomi global saat ini yang kurang baik. Sebaliknya, suku bunga acuan BI di posisi 4,75% dan yield obligasi di level 7,9% tentu menjadi daya tarik dan keunggulan bagi rupiah.

Reny memprediksikan, pergerakan rupiah pada Senin (20/2) di kisaran Rp 13.300-Rp 13.350. Proyeksi Wahyudi, rupiah bergulir di Rp 13.250-Rp 13.450.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×