Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menanggapi isu kelangkaan emas batangan di gerai Logam Mulia milik emiten tersebut di tengah lonjakan harga emas dunia. ANTM pun berkomitmen untuk menjaga pasokan emas batangan demi memenuhi permintaan produk tersebut dari para konsumen.
Sebelumnya, sempat beredar isu bahwa beberapa bank syariah kesulitan membeli emas dari ANTM. Konsumen ritel pun sempat kesulitan mengakses produk emas batangan dari gerai Logam Mulia Antam, yang mana produk tersebut justru lebih banyak tersebar di toko-toko milik pedagang emas.
Corporate Secretary Aneka Tambang Wisnu Danandi Haryanto mengatakan, pihaknya mengakui bahwa dinamika suplai dan permintaan emas nasional meningkat signifikan. Dalam hal ini, permintaan konsumen terhadap produk Logam Mulia Antam melonjak, sedangkan pasokan bahan baku relatif terbatas.
Baca Juga: Cek Harga Emas Antam Hari Ini (29/10), Turun Rp 15.000 Jadi Rp 2.267.000 Per Gram
Oleh karena itu, ANTM berupaya melakukan pengaturan distribusi dan pengelolaan pasokan secara berkala, serta mengoptimalkan operasional pabrik agar kebutuhan konsumen tetap terpenuhi.
“Kami senantiasa mengoptimalkan ketersediaan stok di seluruh kanal penjualan, aik di jaringan Butik Emas Logam Mulia maupun kanal digital logammulia.com,” ujar Wisnu, Rabu (29/10).
Dia melanjutkan, hingga kuartal III-2025 segmen emas berkontribusi sekitar 81% terhadap total penjualan ANTM, dengan nilai penjualan mencapai Rp 58,67 triliun. Angka ini melesat 64% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Volume penjualan emas ANTM juga meningkat 20% yoy dari 28.567 kilogram atau 918.450 ons troi per kuartal III-2024 menjadi 34.164 kilogram atau 1.098.398 ons troi per kuartal III-2025.
Sebaliknya, produksi emas dari tambang ANTM berkurang 20,59% yoy dari 743 kilogram atau 23.888 ons troi per kuartal III-2024 menjadi 590 kilogram atau 18.969 ons troi per kuartal III-2025.
Dalam berita sebelumnya, Direktur Utama Aneka Tambang Achmad Ardianto pernah menyatakan, ANTM mengimpor 30 ton emas per tahun untuk menambal kekurangan produksi di dalam negeri.
Pihak ANTM menyebut, mayoritas produk emas batangan ANTM diserap oleh konsumen ritel individu melalui kanal resmi perusahaan. ANTM pun terus mengoptimalkan layanan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, baik ritel maupun institusi.
Baca Juga: Cek Harga Emas Antam Hari Ini (28/10), Turun Rp 45.000 Jadi Rp 2.282.000 Per Gram
Di samping itu, ANTM menjalankan strategi pengelolaan pasokan dan distribusi emas batangan dengan prinsip kehati-hatian agar produk tersebut tetap tersedia secara merata di seluruh kanal penjualan.
Upaya pemenuhan bahan baku emas difokuskan pada sumber domestik yakni melalui produksi Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBP Emas) di Jawa Barat, program buyback di Butik Emas Logam Mulia, serta kerja sama dengan PT Freeport Indonesia dan perusahaan tambang swasta yang melakukan pemurnian di fasilitas ANTM.
“Kami juga terbuka untuk menjalin kemitraan baru dengan penambang domestik yang memenuhi prinsip responsible sourcing dan good mining practice,” ungkap Wisnu.
Sementara itu, Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan, permintaan konsumen ritel biasanya melonjak lebih cepat dibandingkan kemampuan refill stok di jaringan resmi ANTM. Hal ini sering memunculkan antrean dan persepsi langka, meski suplai tahunan ANTM biasanya tidak berubah drastis.
Dia juga menyoroti fenomena toko emas biasa yang tampak memiliki produk emas batangan lebih banyak. Sebab, toko tersebut lebih fleksibel dalam mengerek harga lebih agresif dan siap menanggung biaya holding, sementara kanal resmi biasanya mesti menjaga formula harga atau premium agar tidak terlalu volatil.
“Singkatnya ini merupakan kombinasi atas demand shock dan kendala distribusi jangka pendek, mungkin bukan murni masalah kapasitas refinery,” kata dia, Rabu (29/10).
Dihubungi terpisah, Chief Executive Officer (CEO) Edvisor Provina Visindo Praska Putrantyo menyebut bencana longsor di tambang Freeport Indonesia turut mengganggu kelangsungan produksi sekaligus rantai pasok emas bagi ANTM.
Alhasil, ANTM mesti mempertimbangkan untuk diversifikasi sumber bahan baku emas sekaligus memperkuat pengelolaan pasokan dan distribusi emas batangan.
Secara umum, kinerja ANTM masih berpotensi tumbuh kendati terjadi penurunan produksi emas. Kondisi harga emas yang terus melonjak akan mendongkrak Average Selling Price (ASP) ANTM. “Hal ini juga akan membuat margin ANTM tetap berada di level yang tinggi,” imbuh dia, Rabu (29/10).
Dia pun merekomendasikan hold saham ANTM dengan target harga di level Rp 3.660 per saham.
Di lain pihak, Liza merekomendasikan hold saham ANTM sembari menunggu bukti perbaikan distribusi emas ritel dan kejelasan eksekusi proyek di segmen nikel. Dia juga menyarankan accumulate on weakness saham emiten tersebut dengan memanfaatkan benefit dari harga emas yang tinggi.
Selanjutnya: Penyaluran Dana IQTF Ditargetkan pada Tahun 2026, Dari Mana Sumber Dananya?
Menarik Dibaca: Hasil Hylo Open 2025: Fajar/Fikri Melaju Mulus ke 16 Besar, Menuju Final Keempat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












