kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Rupiah pertahankan penguatan ke Rp 13.367 sedollar


Kamis, 05 Januari 2017 / 17:05 WIB
Rupiah pertahankan penguatan ke Rp 13.367 sedollar


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Nilai mata uang Garuda kembali mempertahankan penguatannya. Koreksi yang dialami indeks dollar Amerika Serikat (AS) dan membaiknya data domestik rupanya berhasil mendorong rupiah untuk tetap menguat.

Di pasar spot, Kamis (5/1) rupiah ditutup menguat 0,54% ke level Rp 13.367 per dollar AS. Sementara itu jika mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia, mata uang garuda tumbuh lebih tinggi di kisaran 0,81% ke level Rp 13.478 per dollar AS.

Josua Pardede, ekonom PT Bank Permata Tbk melihat penguatan yang terjadi hari ini cukup dipengaruhi sentimen domestik maupun global. Dari luar negeri, membaiknya inflasi di Uni Eropa dan meningkatnya capaian data manufaktur Inggris ternyata menimbulkan koreksi terhadap indeks dollar AS.

“Posisinya saat ini dollar masih wait and see menunggu hasil pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee),” ujarnya kepada Kontan, Kamis (5/1).

Sementara itu dari dalam negeri sendiri, rupiah cukup diuntungkan dari lelang surat utang perdana di awal 2017. Dalam situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan lelang yang berlangsung Selasa (3/1) kemarin meraup penawaran Rp 36,9 triliun. Menurut Josua itu menunjukkan pasar cukup optimistis dengan kondisi ekonomi Indonesia.

Di lain pihak, Nizar Hilmy, Analis PT Soogee Futures melihat data inflasi yang dirilis Badan Pusat Statistik juga turut andil memperkokoh nilai tukar rupiah.

Capaian inflasi pada level 3,02% di tahun 2016 semakin menegaskan kalau Bank Indonesia berhasil menjaga stabilitas harga. “Itu merupakan level terendah sejak tahun 2010,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×