Reporter: Namira Daufina | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Sembari menanti data sektor tenaga kerja Amerika Serikat dirilis akhir pekan nanti, analis menduga rupiah punya kans unggul terhadap dollar AS pada Kamis (5/1).
Di pasar spot, Rabu (4/1), nilai tukar rupiah menguat 0,27% ke level Rp 13.440 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Kondisi ini sejalan dengan kurs tengah Bank Indonesia yang mencatat kurs rupiah menguat 0,05% di level Rp 13.478 per dollar AS.
“Rupiah akan stabil cenderung unggul selama pasar bersikap konsolidasi,” ujar Wahyu Tribowo Laksono, Analis Central Capital Futures. Dukungan keunggulan rupiah juga bisa datang dari sikap bargain hunting pelaku pasar terhadap aset berisiko termasuk mata uang Garuda sebelum data sektor tenaga kerja AS dirilis.
Data tersebut akan menjadi acuan penting mengingat akan menjadi sinyal sejauh apa The Fed mampu mempertahankan peluang kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini. “Rupiah juga belum menembus level Rp 13.500 per dollar AS sehingga masih bisa menguat terbatas,” ramal Wahyu.
Apalagi belum akan ada data ekonomi AS yang besar dampaknya hingga akhir pekan nanti. Penyesuaian level indeks USD pasca melambung tinggi akan memberi ruang gerak yang lebih luas bagi rupiah.
Hal ini yang lantas mengarahkan Wahyu pada dugaan rupiah akan menguat tipis pada Kamis (5/1). Karena data klaim pengangguran mingguan AS baru akan dirilis malam hari sementara risalah FOMC bulan lalu sudah diantisipasi pelaku pasar sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News