Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Mata uang rupiah mengambil kesempatan atas pelemahan dollar Amerika Serikat (AS). Mengutip data Bloomberg, Senin (27/3) rupiah pasar spot ke level Rp 13.310 per dollar AS atau menguat 0,13% dari posisi pekan lalu 13.327 per dollar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan, optimisme pasar dan pemerintah terhadap kenaikan peringkat Indonesia ke layak investasi oleh Standard & Poor's (S&P) yang sampai saat ini masih melakukan penilaian terhadap perekonomian Indonesia menjadi salah satu faktor yang menopang mata uang domestik.
"Pasar keuangan domestik masih merespon positif sentimen itu walaupun sudah mulai cenderung jenuh," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, ruang penguatan rupiah terhadap dollar AS juga masih tersedia, apalagi Bank Indonesia juga menyatakan cukup nyaman dengan level rupiah saat ini.
Dari eksternal, lanjut dia, potensi harga minyak mentah yang menguat menyusul kesepakatan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) dan beberapa non-OPEC untuk memperpanjang pembatasan produksi minyak mentah selama enam bulan ke depan juga turut mempengaruhi mata uang komoditas.
Di sisi lain, ia mengatakan bahwa proposal jaminan kesehatan terbaru yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump yang ditolak oleh kongres juga semakin menekan dollar AS. Hari ini, dollar AS melemah ke level terendah sejak 11 November.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News