kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah Nyaris Tembus Rp 15.500 Saat Pasar Wait and See Menanti Suku Bunga BI


Rabu, 19 Oktober 2022 / 19:59 WIB
Rupiah Nyaris Tembus Rp 15.500 Saat Pasar Wait and See Menanti Suku Bunga BI
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah ditutup melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (19/10).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (19/10). Di pasar spot, rupiah anjlok 0,22% ke posisi Rp 15.498 per dolar AS.

Sedangkan pada referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), rupiah merosot 0,14% ke level Rp 15.491 per dolar AS.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri menyoroti, prospek kebijakan hawkish The Fed masih membuat mata uang dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang, tak terkecuali rupiah. Indeks dolar juga tetap bertengger di kisaran 113, mengindikasikan apresiasi dolar AS terus terjadi.

"Capital outflow juga terus berlanjut di pasar domestik sehingga belum mampu membuat rupiah melanjutkan penguatan," kata Reny kepada Kontan.co.id, Rabu (19/10).

Baca Juga: BI Menggelar RDG hari ini, Indikator Moneter Rupiah, CDS dan Yield SBN Memerah

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo punya pandangan serupa. Penguatan dolar AS hari ini terutama disebabkan oleh komentar pejabat The Fed yang cenderung hawkish dan mendukung kenaikan suku bunga.

Di dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI ditaksir akan menaikkan suku bunga pada pertemuan sebesar 25 basis points (bps). Meski begitu, keputusan RDG BI diprediksi tidak akan berdampak signifikan untuk mengangkat rupiah dari depresiasi.

Sutopo memperkirakan pergerakan rupiah berada di area Rp 15.480 - Rp 15.550 pada Kamis (20/10). "Pasar akan mencermati panduan dari BI besok, namun mungkin tidak terlalu memberi pengaruh besar terhadap rupiah," ujarnya.

Menurut Sutopo, pergerakan rupiah sangat dipengaruhi oleh sentimen global, terutama agresi The Fed untuk memerangi inflasi yang telah menempatkan dolar menjadi aset lindung nilai.

Sementara itu, Reny memprediksi pelaku pasar akan cenderung wait and see terhadap keputusan BI. Reny memproyeksikan akan ada kenaikan suku bunga sebesar 50 bps, mempertimbangkan ekspektasi dan laju inflasi yang semakin tinggi ke depan.

Reny memperkirakan besok rupiah akan diperdagangkan di kisaran Rp 15.425 - Rp 15.512. "Dengan katalis perkembangan eksternal yang cenderung menyebabkan capital flight sehingg masih menjadi faktor tekanan bagi rupiah," kata Renny.

Baca Juga: Chatib Basri Ungkap Penyebab Dolar AS Perkasa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×