Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) cenderung tidak terlalu banyak bergerak dibanding penutupan pada pekan lalu. Valuasi mata uang Garuda relatif bergerak stabil merespon sejumlah data dari negeri paman Sam yang tak terlalu memuaskan.
Di pasar spot, rupiah ditutup menguat sekitar 0,07% ke level Rp 13.362 per dollar AS dibanding hari sebelumnya . Sedangkan jika mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia valuasi rupiah mengalami pelemahan 0,28% ke level Rp 13.385 per dollar AS.
Josua Pardede, ekonom PT Bank Permata Tbk menengarai pergerakan yang cenderung stabil ini terjadi karena pelaku pasar cukup merespon data AS di akhir pekan lalu.
Meskipun data tenaga kerja mengalami penurunan tetapi tingkat pengangguran mengalami sedikit perbaikan. Lantaran hasil yang cukup bervariasi maka rupiah bisa terhindar dari pelemahan. Pergerakan rupiah sendiri masih terbatas.
“Data yang bervariasi menyebabkan posisinya indeks dollar juga masih cukup menguat,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (9/1).
Sementara itu dari dalam negeri sendiri, meski belum ada data baru yang dirilis tetapi rencana rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia telah memberikan sentimen positif terhadap valuasi mata uang Garuda.
Sejumlah pejabat memberikan sinyal tidak akan melakukan pelonggaran kebijakan moneter. Kalau Bank Indonesia menerapkan kebijakan moneter yang ketat itu akan semakin menguatkan posisi rupiah. “Sekarang sebagian mata uang di Asia cenderung melemah tetapi rupiah masih bergerak sideways,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
