Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Akhir pekan lalu kurs rupiah sedikit terkoreksi. Jumat lalu (6/1), kurs spot rupiah tergelincir 0,03% dibanding hari sebelumnya jadi Rp 13.371 per dollar AS.
Tapi, rupiah hari ini berpeluang menguat. Apalagi, kurs tengah rupiah Bank Indonesia akhir pekan lalu juga masih naik 0,17% jadi Rp 13.347 per dollar AS. Potensi penguatan rupiah ditopang data tenaga kerja AS yang buruk.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut naiknya tingkat pengangguran AS dari 4,6% jadi 4,7% akan mempengaruhi kebijakan moneter The Fed. "Ini bisa menguntungkan rupiah karena faktor utama pergerakan masih datang dari eksternal, terutama AS," tutur Josua.
Sri Wahyudi, Research and Analyst Garuda Berjangka, mengatakan, kurs rupiah juga akan ditopang pengumuman cadangan devisa Indonesia akhir tahun. "Selama masih berada di atas US$ 100 miliar, akan tetap positif bagi rupiah," ujar Wahyudi.
Wahyudi memprediksi, kurs rupiah Senin (9/1) akan menguat tipis dan bergerak di kisaran Rp 13.250–Rp 13.450 per dollar AS. Sementara menurut analisa Josua, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.300–Rp 13.450 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News