Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Valuasi mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) akhirnya mengalami koreksi tipis pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, Jumat (6/1).
Meski di awal perdagangan sempat menunjukkan penguatan tetapi menjelang dirilisnya data ketenagakerjaan AS mata uang Garuda pun kembali tak bertenaga.
Di pasar spot, rupiah tercatat melemah tipis 0,03% ke level Rp 13.371 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sementara jika mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia, mata uang Garuda masih mengalami penguatan 0,17% ke level Rp 13.347.
Yulia Safrina, Analyst & Research PT Monex Investindo Futures mengakui memang volatile rupiah memang cukup tinggi menjelang dirilisnya data ketenagakerjaan AS. Menurutnya pergerakan hari ini cukup dipengaruhi oleh posisi indeks dollar AS.
Pelemahan rupiah juga diikuti oleh menguatnya indeks dollar AS. “Kemarin dollar sempat tertekan karena kekhawatiran pasar akan kebijakan The Fed,” ungkapnya kepada KONTAN, Jumat (6/1).
Mengutip Bloomberg, Jumat (6/1) pukul 17.37 WIB indeks dollar AS menguat tipis sekitar 0,09% ke level 101,601. Padahal pada perdagangan Kamis (5/1) indeks hanya mencapai 101,520.
Sementara dari dalam negeri, kata Yulia tidak ada data baru yang bisa menggerakkan perdagangan. Namun rupiah masih mampu mempertahankan posisi untuk tidak jatuh lebih dalam berkat hasil data inflasi pada awal pekan ini yang tercatat membaik. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka inflasi bulan Desember yang turun dari 0,6% ke 0,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News