Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah pada hari ini hanya mampu menguat tipis. Ekomon Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail mengatakan sentimen internal menjadi katalis dominan mata uang Garuda hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, pada Senin (24/6) rupiah ditutup menguat tipis 0,06% ke level Rp 14.147 per dollar Amerkia Serikat (AS). Sementara dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) mata uang Garuda melemah 0,34% menjadi Rp 14.165 per dollar AS.
Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini merilis neraca perdagangan Indonesia bulan Mei 2019 surplus sebesar US$ 207,6 juta.
Kata Mikail data BPS ini dapat sedikit menopang penguatan rupiah. Namun, sentimen ini tidak sepenuhnya ditangkap pasar sebagai angin segar.
Menurut Mikail penyebabnya adalah current account deficit (CAD) terbilang melebar, sehingga rupiah jadi terbebani. Kemudian menstimulus arus keluar pasar obligasi cukup banyak.
Di sisi lain, kecurigaan timbul apakah neraca berjalan surplus seperti neraca perdagangan.
“Sebab pasar mengira neraca berjalan malah membengkak,” kata Mikail kepada Kontan.co.id, Senin (24/3).
Jika benar, artinya pasar domestik semakin tergantung dengan investasi langsung dan dana asing. Padahal per hari ini dana asing pasar saham saja lebih banyak yang keluar daripada masuk.
Mikail meramal untuk perdagangan besok rupiah akan cenderung melemah di rentang Rp 14.200-Rp 14.220 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News