Reporter: Rashif Usman, Yuliana Hema | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisaris PT Petrosea Tbk (PTRO) Erwin Ciputra menambah jumlah kepemilikan saham di perusahaan milik orang terkaya Indonesia, Prajogo Pangestu. Untuk investor ritel, apakah perlu mengikuti beli saham PTRO atau tahan dahulu?
Prajogo Pangestu adalah pengusaha terkaya di Indonesia dengan jumlah harta kekayaan sebesar US$ 40,8 miliar atau sekitar Rp677,049 triliun per awal Oktober 2025 menurut data Forbes.
Prajogo Pangestu memiliki banyak perusahaan salah satunya Petrosea. Bos Barito Grup ini mengendalikan PTRO melalui PT Kreasi Jasa Persada dengan kepemilikan 45,31%.
Baca Juga: Resmi, iPhone 17 Mulai Dijual Bebas di Indonesia, Tapi Tak Semua Ada Stok
Melansir keterbukaan informasi Kamis (16/10/2025), Erwin Ciputra terpantau membeli 600.000 saham PTRO dengan harga transaksi Rp 6.875 per saham.
Untuk pembelian saham tersebut, Erwin harus merogok kocek hingga Rp 4,12 miliar. Transaksi ini telah dilaksanakan pada 15 Oktober 2025 lalu.
Adapun tujuan transaksi ini ialah investasi dan status kepemilikan saham adalah langsung. "Sebelum transaksi, Erwin memiliki jumlah saham PTRO sebesar 10.054.000 saham atau setara 0,0997%. Setelah transaksi, kepemilikan saham Erwin naik menjadi 10.654.000 atau setara 0,1056%," tulis Corporate Secretary PTRO, Anto Broto dalam keterbukaan informasi, Kamis (16/10).
Sebelumnya, Erwin juga telah menambah porsi kepemilikan sahamnya sebanyak 1 juta saham di harga transaksi Rp 5.425 per saham pada 22 September 2025 lalu. Lewat transaksi ini, Erwin mesti merogoh kocek hingga Rp 5,42 miliar.
Pada penutupan perdagangan Kamis (16/10), saham PTRO bergerak naik 4,48% ke level Rp 7.000 per saham. Secara tahun berjalan, pergerakan harga saham ini telah melejit 153,39%.
Dalam pemberitaan sebelumnya, PTRO mengumumkan bahwa perusahaan bersama anak usahanya yaitu Petrosea Solutions Pakistan (Private) Limited telah menandatangani Limited Notice to Proceed atau perjanjian pelaksanaan awal dengan Reko Diq Mining Company (Private) Limited, perusahaan pertambangan yang berdomisili di Karachi, Pakistan.
Perjanjian ini dilakukan dalam rangka memberikan jasa layanan Engineering, Procurement & Construction (EPC).
Reko Diq merupakan salah satu proyek pertambangan emas dan tembaga terbesar di dunia yang berlokasi di Pakistan. Lingkup pekerjaan berdasarkan kontrak ini mencakup pembangunan fondasi beton untuk fasilitas dry plant, wet plant, serta infrastruktur nonproses, termasuk pelaksanaan detail earthworks.
Nilai kontrak berdasarkan perjanjian pelaksanaan awal tersebut diperkirakan mencapai US$ 26,2 juta atau sekitar Rp 432 miliar dengan jangka waktu penyelesaian proyek kurang lebih 10 bulan.
Tonton: Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Airlangga: Ekonomi Tumbuh, Pengangguran Menurun
Rekomendasi saham PTRO
Baru-baru ini, Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman mengeluarkan riset untuk saham PTRO. Fanny rekomendasi speculative buy saham PTRO dengan dengan area beli di Rp 6.600-Rp 6.700.
Menurutnya, target harga saham PTRO terdekat adalah Rp 6.900-Rp 7.200. "Cutloss di bawah Rp 6.400," kata Fanny, Rabu 15 Oktober 2025.
Baca Juga: BYD Atto 1 Tiba Di Jakarta, Penjualan BYD Diprediksi Ngegas Lagi, Cek Harganya
Selanjutnya: IHSG Diproyeksikan Menguat Hari Ini (17/10), Cek Rekomendasi Sahamnya
Menarik Dibaca: Xiaomi 15T Pro Bawa Lensa Leica Super Jernih dan Reproduksi Warna Kelas Atas!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News