kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.485.000   78.000   3,24%
  • USD/IDR 16.600   10,00   0,06%
  • IDX 7.944   -180,47   -2,22%
  • KOMPAS100 1.099   -21,18   -1,89%
  • LQ45 773   -6,99   -0,90%
  • ISSI 284   -8,08   -2,77%
  • IDX30 401   -4,77   -1,18%
  • IDXHIDIV20 453   -1,48   -0,33%
  • IDX80 121   -1,61   -1,31%
  • IDXV30 129   -1,86   -1,42%
  • IDXQ30 127   -0,88   -0,69%

Danantara Siap Gelontorkan Dana Jumbo ke Pasar Modal, Cermati Saham Pilihan Analis


Jumat, 17 Oktober 2025 / 08:32 WIB
Danantara Siap Gelontorkan Dana Jumbo ke Pasar Modal, Cermati Saham Pilihan Analis
ILUSTRASI. IHSG Melejit-Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (23/09/2025). Danantara bakal berperan sebagai penyedia likuiditas (liquidity provider) di pasar saham dengan total investasi sekitar US$ 10 miliar.


Reporter: Arif Ferdianto, Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara berencana menyalurkan dana hasil dividen BUMN ke pasar modal. Langkah ini menjadi bagian dari strategi untuk memperdalam likuiditas pasar keuangan Indonesia.

Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Patria Sjahrir, mengatakan pihaknya membutuhkan instrumen investasi yang paling likuid karena waktu untuk bergerak cukup terbatas.

“Kami hanya punya waktu dua bulan, jadi harus mencari pasar yang paling cepat dan likuid. Salah satunya di pasar obligasi, tapi kami juga ingin masuk ke pasar saham,” ujarnya di Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Baca Juga: Danantara Bakal Injeksi Likuiditas ke Pasar Modal, Ini Saham yang Bisa Dilirik

Untuk tahap awal, Danantara telah menempatkan sebagian dana di Surat Berharga Negara (SBN) yang dinilai paling aman dan mudah diperdagangkan. Pandu menegaskan, penempatan dana di SBN bersifat sementara.

“Untuk jangka panjang, investasinya akan dikombinasikan antara pasar obligasi dan pasar saham,” katanya.

Meski demikian, Pandu menilai langkah masuk ke pasar saham masih terkendala rendahnya rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di Bursa Efek Indonesia yang saat ini hanya sekitar US$ 988 juta. 

“Idealnya bisa naik ke US$ 5 miliar–US$ 8 miliar per hari agar sepadan dengan pasar India,” tuturnya.

Dalam catatan KONTAN, Danantara berencana berperan sebagai penyedia likuiditas (liquidity provider) di pasar saham dengan total investasi sekitar US$ 10 miliar. Dengan asumsi 5%–10% dana dialokasikan ke saham, suntikan ini bisa mencapai Rp 8,29 triliun hingga Rp 16,58 triliun.

Baca Juga: Investor Pasar Modal terus Bertambah, Bisnis Rekening Dana Nasabah Bank Bergairah

Rencana ini muncul di tengah penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup naik 0,91% ke level 8.124,75 pada Kamis (16/10), didorong oleh rebound saham-saham perbankan pelat merah seperti BBNI naik 2,12%, BMRI naik 0,99%, dan BBRI naik 0,86%.

Pengamat Pasar Modal Universitas Indonesia Budi Frensidy menilai, langkah menempatkan dana dividen BUMN ke pasar saham bisa membantu memperbesar nilai transaksi harian dan menjaga stabilitas indeks. 

“Namun prioritas tetap harus diarahkan ke proyek dan investasi sektor riil yang berdampak luas pada ekonomi dan lapangan kerja,” ujarnya.

Senada, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan menilai komitmen Danantara akan memperkuat stabilitas pasar saham. 

“Dengan porsi 5%–10% dialokasikan ke saham, dana ini bisa menjaga likuiditas dan meredam volatilitas, terutama pada saham-saham besar,” katanya.

Baca Juga: Danantara Pertimbangkan Jadi Penyedia Likuiditas di BEI, Cek Saham Rekomendasi Analis

Head of Research KISI Sekuritas Muhammad Wafi menambahkan, dana jumbo tersebut dapat menopang harga saham yang berada di bawah portofolio Danantara dan menarik minat investor institusi maupun asing. 

“Dampaknya mungkin tidak langsung ke indeks, tapi bisa menstabilkan pasar,” jelasnya.

Wafi memperkirakan emiten konstruksi seperti WIKA dan ADHI bisa terdorong dari proyek hijau Danantara, sementara sektor energi seperti TPIA dan BRPT berpotensi menjadi motor utama karena fokus pada transisi energi.

Sementara itu, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo Indy Naila menilai saham sektor perbankan dan energi terbarukan masih menarik. Ia menjagokan BBRI dengan target harga Rp 5.025, BMRI di Rp 5.200, dan PGEO di Rp 1.500.

Baca Juga: Jumlah Investor Pasar Modal Terus Tumbuh, Dominasi Investor Asing Belum Padam

Ekky menambahkan, investor disarankan mencermati emiten berfundamental kuat dan memiliki eksposur terhadap proyek strategis seperti energi, infrastruktur, dan hilirisasi mineral. 

“Emiten perbankan tetap menarik karena menjadi penyumbang dividen terbesar dengan kinerja stabil,” ujarnya.

Dengan langkah Danantara ini, pasar saham Indonesia berpotensi mendapat tambahan likuiditas besar yang tidak hanya memperkuat stabilitas indeks, tetapi juga menarik minat investor institusional untuk kembali aktif di bursa.

Selanjutnya: Harga Minyak Melemah Jumat (17/10) Pagi, Brent ke US$60,98 dan WTI ke US$57,37

Menarik Dibaca: Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Jumat (17/10/2025) Kompak Naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×