kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Rupiah menguat tipis di tengah penantian pengumuman pertemuan FOMC


Selasa, 21 September 2021 / 17:02 WIB
Rupiah menguat tipis di tengah penantian pengumuman pertemuan FOMC
ILUSTRASI. Rupiah menguat pada hari ini (21/9)


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat secara teknikal di tengah kekhawatiran pelaku pasar yang masih menanti pengumuman pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis (23/9) dini hari.

Mengutip Bloomberg, Selasa (21/9), rupiah menguat 0,04% ke Rp 14.238 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara, kurs referensi Jisdor juga menguat 0,05% ke 14.244 per dollar AS.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, faktor teknikal mempengaruhi penguatan rupiah hari ini. "Dolar AS sudah menguat tiga hari berturut-turut sebelumnya," kata Josua, Selasa (21/9).

Rupiah pun berhasil menguat sementara dolar AS berbalik melemah di saat pelaku pasar masih fokus menanti pengumuman FOMC.

Baca Juga: Rupiah spot ditutup menguat tipis ke Rp 14.238 per dolar AS pada hari ini (21/9)

Sementara itu, Josua bilang, hasil keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga di level 3,5% sudah diproyeksikan pelaku pasar. Alhasil, pergerakan rupiah cenderung terbatas.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, BI tidak menaikkan suku bunga acuannya di tengah penantian rencana tapering AS, karena fundamental dalam negeri dinilai lebih kuat dan stabil dalam menghadapi tapering AS yang akan datang.

"BI masih memiliki langkah antisipasi dengan turut melakukan tapering sebelum nantinya BI semakin percaya diri untuk menaikkan suku bunga," jelas Josua.

Di tengah penantian pengumuman FOMC, Josua memproyeksikan rupiah bergerak dalam rentang Rp 14.200 per dolar AS-Rp 14.300 per dolar AS pada Rabu (22/9).

Selanjutnya: Selain kebijakan suku bunga, ini 6 langkah BI untuk dorong pertumbuhan ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×