Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve mengumumkan kenaikan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 basis poin menjadi 1,5%, rupiah ditutup menguat.
Di pasar spot, Kamis (14/12) mata uang Garuda naik 0,10% ke level Rp 13.576 per dollar Amerika Serikat (AS). Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah juga ditutup menguat 0,18% ke Rp 13.565 per dollar AS.
Joshua Pardede, Ekonom PT Bank Permata Tbk mengatakan, menguatnya rupiah hari ini dipengaruhi indeks dollar Amerika Serikat (AS) yang melemah pasca hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC).
Menurut Joshua, indeks dollar AS melemah karena pasar mencermati keputusan kenaikan FFR tidak mendapat persetujuan yang penuh dari sembilan anggota FOMC. "Ternyata dalam rapat FOMC kemarin ada dua member FOMC yang mem-voting suku bunga stay di bulan ini karena melihat inflasi masih cenderung di bawah target The Fed," kata Joshua.
Dengan adanya komentar tersebut, proyeksi ekonomi AS yang disampaikan Janet Yellen bahwa inflasi AS diproyeksikan lebih tinggi, seakan tidak digubris pelaku pasar. "Pelaku pasar lebih mencermati dua pendapat anggota FOMC yang tidak sepakat suku bunga naik," kata Joshua.
Joshua memproyeksikan rupiah besok akan melemah. Faktor yang menekan adalah keputusan bank sentral Eropa dan Inggris yang akan keluar malam ini. "Masih mencermati keputusan bank sentral Inggris dan Eropa, jika sinyal dovish kemungkinan dollar kembali menguat lagi besok," kata Joshua.
Besok, rupiah Joshua perkirakan bergerak di rentang Rp 13.500 per dollar AS-Rp 13.600 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News