Reporter: Nadya Zahira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (19/6). Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,29% ke level Rp 16.365 per dolar AS.
Sedangkan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah juga menguat tipis 0,036% ke level Rp 16.368 per dolar AS, pada Rabu (l19/6).
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, sentimen yang membuat rupiah menguat karena didukung oleh penguatan beberapa mata uang utama seperti poundsterling dan dolar Australia di tengah market AS yang tutup karena hari libur nasional pada Rabu (19/6).
Josua menjelaskan, penguatan poundsterling didukung oleh rilis data inflasi yang sekalipun inflasi umum tercatat 2% sesuai target inflasi Bank of England, namun inflasi komponen jasa tercatat 5,7% di atas perkiraan.
Baca Juga: Rupiah Lunglai, Margin Kontraktor Melorot
Sementara, penguatan dolar Aussie dipengaruhi oleh hasil rapat Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) yang mengindikasikan hawkish stance dari RBA. Selain kedua hal tersebut, sentimen terkait risiko politik Prancis pun cenderung mereda.
Selain itu, dia menuturkan bahwa penguatan rupiah ini juga didukung oleh data penjualan ritel di AS yang hanya meningkat terbatas pada bulan Mei, sehingga mendorong ekspektasi penurunan inflasi dari sisi permintaan.
Sedangkan sentimen dari dalam negeri, Josua bilang, datang dari pemberitaan kenaikan rasio utang pemerintah pada Jumat lalu (14/6). Namun, pemberitaan ini cenderung mereda pada perdagangan hari ini, Rabu (19/6) setelah pada hari Sabtu lalu (15/6), pihak Prabowo, membantah laporan bahwa pemerintahan berikutnya akan menaikkan rasio utang hingga 50% dari PDB selama masa pemerintahannya.
“Pernyataan tersebut cukup mampu meredakan ketidakpastian di pasar keuangan domestik, dan mendorong penurunan yield Surat Utang Negara (SUN) pada Rabu (19/6),” kata Josua kepada Kontan.co.id, Rabu (19/6).
Baca Juga: Rupiah Diprediksi Bergerak Sideways pada Perdagangan Kamis (20/6), Simak Sentimennya
Josua pun memproyeksi, rupiah berpotensi bergerak sideways pada perdagangan Kamis (20/6), sejalan dengan perkiraan bahwa investor akan cenderung wait and see jelang pengumuman BI rate.
“Dengan begitu, rupiah diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp 16.325 - Rp 16.425 per dolar AS,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News