Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah spot ditutup pada level Rp 15.708 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan Senin (5/2). Kurs rupiah spot melemah 0,31% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 15.660 per dolar AS.
Analis Senior Bank Mandiri Reny Eka Putri mengamati, pergerakan pasar uang global masih volatile dipengaruhi sentimen eksternal terutama timing pemangkasan suku bunga AS yang masih penuh ketidakpastian.
“Setelah data inflasi AS dirilis meningkat, sejalan dengan sejumlah Pejabat The Fed yang juga mengindikasikan kebijakan yang masih hawkish sehingga potensi suku bunga AS pada levelnya saat ini masih akan dipertahankan beberapa waktu ke depan,” ujar Reny kepada Kontan.co.id, Senin (5/2).
Baca Juga: Simak Proyeksi Pergerakan Rupiah Untuk Selasa (6/2)
Di sisi lain, sesuai ekspektasi, dia juga mengatakan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,05% pada 2023.
“Perekonomian Indonesia masih didukung oleh konsumsi dan investasi. Rilis data ini diharapkan dapat menahan pelemahan rupiah lebih lanjut,” kata dia.
Dia mengatakan, pasca rilis data nonfarm payrolls AS yang lebih tinggi dari ekspektasi pada minggu lalu, pelaku pasar kembali melakukan aksi beli terhadap dolar AS sekaligus mendukung fenomena higher for longer Fed Funds Rate lebih lanjut.
Untuk itu, dia memperkirakan rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 15.680 per dolar AS–Rp 15.738 per dolar AS.
Baca Juga: IHSG Turun Hari Ini (5/2), Simak Proyeksi Besok (6/2)
Sementara itu, Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, rupiah diperkirakan masih akan tertekan selain oleh dolar AS yang menguat.
“Bahkan juga tertekan oleh sentimen dan kekhawatiran investor menjelang Pilpres 2024,” ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Senin (5/2)
Untuk itu, ia memproyeksikan rupiah akan bergerak kisaran Rp 15.650 per dolar AS-Rp 15.800 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News