Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah menguat di pekan pertama Maret 2025. Sentimen kebijakan tarif Trump dan aktivitas manufaktur yang lebih kuat mendukung mata uang Garuda.
Mengutip Bloomberg, Jumat (7/3), Rupiah di pasar spot ditutup di posisi Rp 16.295 per dolar AS. Secara mingguan, rupiah menguat 1,81% dari posisi akhir pekan lalu Rp 16.596 per dolar AS yang menjadi level terburuk sejak 1998. Secara harian, rupiah menguat sekitar 0,28% dari level Rp 16.340 per dolar AS.
Sementara itu, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) ditutup pada posisi Rp 16.336 per dolar AS. Secara mingguan, rupiah Jisdor menguat 1,44% dari level Rp 16.575 per dolar AS. Namun rupiah Jisdor justru melemah secara harian sekitar 0,12% dari level sehari sebelumnya di Rp 16.315 per dolar AS.
Baca Juga: Menjadi Mata Uang Terbaik di Asia Pekan Ini, Bagaimana Nasib Rupiah ke Depan?
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mencermati, rupiah cenderung terapresiasi terhadap Dolar AS selama pekan ini berkat data PMI Indonesia dan China yang menguat. Selain itu, penundaan kebijakan tarif Trump kepada Kanada dan Meksiko telah melemahkan dolar AS.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunda pengenaan tarif pada produk dari Meksiko dan Kanada yang tercantum dalam United States, Mexico, Canada Trade Agreement (USMCA). Tarif impor AS sebesar 25% untuk Kanada dan Meksiko ditunda hingga 2 April mendatang.
"Rupiah menguat terhadap dolar AS, sejalan dengan keputusan Donald Trump untuk menunda implementasi tarif pada barang-barang yang sejalan dengan USCMA," ujar Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (7/3).
Josua mengatakan, rupiah berhasil menguat secara mingguan ataupun secara harian terhadap dolar AS. Bukan hanya rupiah, mata uang Asia lainnya juga cenderung mengalami penguatan terhadap dolar AS di hari Jumat ini.
Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 16.295 Per Dolar AS Hari Ini (7/3), Paling Kuat di Asia
Menurut dia, rupiah berpotensi melemah terbatas di pekan depan akibat potensi data ketenagakerjaan AS yang membaik. Pulihnya tenaga kerja AS diperkirakan mendorong kembali permintaan dolar.
Josua memperkirakan, rupiah kemungkinan akan bergerak di kisaran Rp 16.225 – Rp 16.375 per dolar AS selama perdagangan pekan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News