kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.672.000   -6.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.585   -130,00   -0,79%
  • IDX 6.271   -214,85   -3,31%
  • KOMPAS100 907   -39,76   -4,20%
  • LQ45 704   -27,76   -3,80%
  • ISSI 197   -7,32   -3,58%
  • IDX30 365   -13,68   -3,62%
  • IDXHIDIV20 445   -14,85   -3,23%
  • IDX80 103   -4,03   -3,77%
  • IDXV30 108   -4,81   -4,27%
  • IDXQ30 120   -4,00   -3,23%

Gara-Gara Ini, Rupiah Ambruk ke Rekor Terburuk Sejak 1998


Sabtu, 01 Maret 2025 / 11:21 WIB
Gara-Gara Ini, Rupiah Ambruk ke Rekor Terburuk Sejak 1998
ILUSTRASI. Petugas menyusun yang dolar AS dan rupiah di Bank Syariah Indonesia (BSI), Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025). Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Jumat (21/2) menguat hingga 52 poin atar 0,32 persen menjadi Rp16.286 per dolar Amerika Serikat (AS) dari hari sebelumnya Rp16.338 per dolar AS di tengah sentimen kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah jatuh makin memburuk dan jatuh ke level Rp 16.596 per dolar AS pada Jumat (28/2), rekor terburuk sejak tahun 1998.

Kekhawatiran tata kelola pemerintahan yang baik atau good governance hingga kebijakan tarif AS menjadi penekan bagi rupiah.

Dalam sepekan, rupiah di pasar spot pun sudah melemah 1,7% dan koreksi 1,75% di sepanjang Februari 2025. Alhasil, rupiah pun menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia pada bulan Februari 2025.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, rupiah tertekan oleh arus keluar dana asing di pasar saham domestik, merespon penurunan peringkat MSCI saham Indonesia oleh Morgan Stanley.

Pelemahan rupiah juga diperburuk oleh penguatan dolar AS akibat kekhawatiran perang dagang.

Baca Juga: Rupiah Ditutup Anjlok ke Rp 16.596 Per Dolar AS Hari Ini, Terburuk Sejak Juni 1998

"Trump yang mengonfirmasi tarif Kanada dan Meksiko tetap dimulai pada 3 Maret 2025 serta tambahan 10% tarif ke China dan 25% tarif global untuk aluminium dan baja," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (28/2).

Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana menambahkan, investor juga memiliki kekhawatiran terhadap tata kelola pemerintahan Indonesia, mengingat meningkatnya kasus korupsi yang terjadi. Lihat saja, kehadiran Danantara dan Bullion Bank tak mampu menahan dana investor asing, khususnya di pasar saham.

"Keduanya memiliki tujuan positif, tetapi mungkin ada kekhawatiran terkait dengan eksekusinya," sebutnya.

Selain itu, rilis data Durable Goods yang naik melebihi ekspektasi mendorong peningkatan indeks dolar. Alhasil turut menekan pergerakan rupiah.

Untuk awal pekan depan, tekanan terhadap rupiah diperkirakan masih berlanjut. Sentimen GCG dan tarif masih cukup kuat membayangi pergerakan rupiah.

Selain itu awal pekan depan juga akan ada rilis inflasi Indonesia. Lukman memperkirakan, inflasi tahunan diperkirakan masih akan turun ke 0,5% dan bulanan hanya 0,2%.

Cadangan devisa Indonesia juga diperkirakan stabil di kisaran US$ 156 miliar.

Baca Juga: Rupiah Anjlok 2,79% di Sepanjang 2025, Penurunan Paling Dalam di Asia

"Walau investor masih menantikan data inflasi PCE AS malam ini, namun tidak akan meredakan sentimen negatif yang ada saat ini," lanjutnya.

Dus, Lukman memperkirakan rupiah berkisar di Rp 16.450 - Rp 16.600 per dolar AS pada Senin (3/3). Lalu Fikri memperkirakan rupiah dalam kisaran Rp 16.500 - Rp 16.600 per dolar AS.

Selanjutnya: Dragon Ball Daima Episode 20 Sub Indo, Cara Nonton & Daftar Link Streaming Resmi

Menarik Dibaca: Daftar Makanan dan Minuman yang Harus Dibatasi Saat Sahur dan Buka Puasa, Apa Saja?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×