Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah menunjukkan performa impresif pekan ini dengan penguatan mingguan sebesar 1,81% dari posisi terburuk sejak 1998 di Rp16.596 per dolar AS pekan lalu.
Secara harian, rupiah menguat 0,28% ke level Rp16.295 per dolar AS pada Jumat (7/3). Dengan penguatan ini, rupiah menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di Asia.
Menurut Analis PT Finex Berjangka Nanang Wahyudin, situasi ekonomi Amerika Serikat (AS) belakangan ini menjadi faktor utama dalam penguatan rupiah pekan ini.
Baca Juga: Pulih dari Level Terburuk 1998, Rupiah Menguat di Pekan Pertama Maret
Nanang menjelaskan bahwa perkiraan pemangkasan suku bunga The Fed akibat perlambatan ekonomi menjadi salah satu pemicunya.
"Selain itu, kebijakan impor yang diterapkan oleh Trump berdampak kurang baik bagi pasar, karena meningkatkan ketidakpastian global," tambah Nanang kepada Kontan.co.id.
Hingga Kamis (6/3), rupiah masih berada di level Rp16.399. Nanang menilai pelemahan rupiah dalam beberapa waktu terakhir juga dipengaruhi oleh sejumlah kasus korupsi yang melibatkan lembaga pemerintahan saat ini.
Kendati demikian, Bank Indonesia (BI) telah mengumumkan akan mempertahankan suku bunga guna menjaga stabilitas rupiah di tengah ketidakpastian global.
Saat ini, pergerakan rupiah bergantung pada sejauh mana pelemahan dolar berlanjut dalam pekan ini.
"Sebagaimana kita ketahui, dolar tengah melemah terhadap mata uang utama lainnya, sehingga mendorong indeks dolar ke level terendah sejak November lalu," jelas Nanang.
Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 16.295 Per Dolar AS Hari Ini (7/3), Paling Kuat di Asia
Di sisi lain, situasi ekonomi AS bisa berubah jika data ketenagakerjaan yang akan dirilis malam ini menunjukkan hasil positif.
Namun, menurut Nanang, rupiah masih berpeluang menguat hingga di bawah Rp16.200 jika data non-farm payroll justru mengecewakan.
"Untuk pekan depan, rupiah diperkirakan akan diperdagangkan dalam kisaran Rp16.200–Rp16.390," tutup Nanang.
Sebagai catatan, perlambatan ekonomi AS saat ini tidak hanya berdampak positif bagi Indonesia, tetapi juga bagi mayoritas negara Asia.
Peso Filipina ditutup naik 0,24%, yen Jepang menguat 0,22%, dan baht Thailand naik 0,17%.
Selanjutnya: Cermati Sentimen Penggerak IHSG Sepekan Ini, Indeks Berhasil Naik 5,83%
Menarik Dibaca: Robert Kiyosaki Sebut Orang yang Jual Bitcoin dengan Julukan Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News