Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Nilai tukar rupiah sedikit lagi mulai meninggalkan level 13.000 per dollar Amerika Serikat. Mengutip data Bloomberg, di pasar spot rupiah diperdagangkan di level 13.009 per dollar AS, menguat 1,2% dibanding hari sebelumnya 13.178 per dollar AS.
Sementara menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dikeluarkan Bank Indonesia, hari ini rupiah berada pada level 13.008. Itu berarti rupiah menguat 1,1% dibandingkan hari sebelumnya di angka 13.164 per dollar AS.
Penguatan rupiah terjadi setelah ada pengumuman hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), Kamis dini hari. Dalam pengumumannya The Fed mengatakan masih akan melihat kondisi pasar untuk menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga AS akan dinaikkan bertahap dan tidak dalam waktu dekat.
Senior Research and Analyst PT Fortis Asia Futures Sri Wahyudi mengatakan, rupiah masih tertopang kebijakan BI yang menjaga BI rate di level 7,5%. Apalagi, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus US$ 738 juta. Menurutnya, penguatan juga terjadi karena BI mengintervensi pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News