Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah bisa mempengaruhi kinerja emiten farmasi, seperti PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF). Oleh karena itu Analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe merekomendasikan jual untuk saham KAEF. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan nilai tukar rupiah terhadap dollar berada di posisi Rp 13.164 pada Rabu, (18/3).
Sepanjang tahun 2014 KAEF mencatatkan pertumbuhan laba 9,35% dari Rp 214,55 miliar menjadi Rp 234,62 miliar. Kemudian pendapatannya naik 4,14% dari Rp 4,34 triliun ke posisi Rp 4,52 triliun. Kiswoyo menilai bahwa KAEF telah melakukan efisiensi dengan mencatatkan pertumbuhan laba yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan penjualannya.
Namun ia berpendapat, bahan baku impor membuat emiten farmasi rentan terhadap gejolak nilai tukar. "Kalau kurs sedang gonjang-ganjing seperti ini, mereka terpukul," ucap Kiswoyo, kepada KONTAN. Kiswoyo menyebut bahwa emiten farmasi membutuhkan kestabilan nilai tukar sehingga laba yang diraih pun bisa maksimal.
Tapi dengan kondisi saat ini, manajemen harus pintar menyimpan stok bahan baku dan memprediksi situasi Rupiah. Saham KAEF tutup diharga Rp 1.330 atau turun 0,37% dibanding hari sebelumnya. Kiswoyo menyarankan jual dengan target harga Rp 1.200.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News