kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah Menguat 1,58% Terhadap Dolar AS Dalam Sepekan


Sabtu, 03 Desember 2022 / 07:31 WIB
Rupiah Menguat 1,58% Terhadap Dolar AS Dalam Sepekan
ILUSTRASI. Petugas merapikan mata uang rupiah di sebuah bank di Jakarta, Rabu (4/7). KONTAN/Cheppy A.Muclis/04/07/2018


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah spot menguat 0,88% ke level Rp 15.425 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (2/12). Dalam sepekan, kurs rupiah menguat 1,58% dari posisi Rp 15.673 pada penutupan Jumat pekan lalu.

Sedangkan kurs rupiah Jisdor kemarin menguat 1,20% ke Rp 15.429 per dolar AS. Dalam sepekan, kurs rupiah Jisdor menguat 1,52%.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, penguatan rupiah didorong oleh pernyataan The Fed terkait suku bunga acuannya. Bank sentral AS ini mengindikasikan kenaikan suku bunga acuan yang tidak terlalu besar. 

Hal ini seiring dengan ekspektasi inflasi yang mulai menurun. Pernyataan The Fed mengurangi tekanan di pasar sehingga membuat yield US treasury tergerus.

Baca Juga: Rupiah Spot Perkasa, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 15.426 Per Dolar AS

Rilis inflasi dalam negeri yang lebih rendah juga menjadi sentimen positif bagi rupiah. "Kondisi ini mencerminkan keberhasilan pemerintah mengendalikan harga bahan makanan dan menurunkan ekspektasi inflasi yang dikhawatirkan meningkat ke depan," kata Reny saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (2/12). 

Sebagai informasi, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2022 adalah sebesar 5,42% year on year (YoY). Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 5,71% YoY. 

Analis DCFX Futures Lukman Leong menambahkan, sentimen positif untuk rupiah juga berasal dari adanya ekspektasi pelonggaran kebijakan zero-covid di China. Jika hal ini terjadi, maka akan meningkatkan permintaan energi dari negara tersebut yang  memberi keuntungan bagi Indonesia sebagai eksportir komoditas energi. 

Baca Juga: Makin Perkasa, Rupiah Spot Menguat ke Rp 15.437 Per Dolar AS Pada Tengah Hari Ini

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, pasar juga mengantisipasi data gaji non-pertanian (non-farm payroll) AS untuk November 2022. Berkat penguatan rupiah, indeks dolar mendekati posisi terendah selama 16 minggu, yakni di bawah 105.

Untuk pekan depan, ketiganya memprediksi rupiah akan lanjut menguat. "Investor akan menantikan data cadangan devisa Indonesia, indeks kepercayaan konsumen dan penjualan retail," ucap Lukman.

Sutopo memperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.300 per dolar AS-Rp 15.500 per dolar AS pada pekan depan. Sementara itu, estimasi Reny ada di Rp 15.315 per dolar AS-Rp 15.525 dan Lukman di Rp 15.300 per dolar AS-Rp 15.700 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×