kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rupiah Mendapat Tenaga dari Kenaikan Cadangan Devisa Indonesia


Jumat, 08 Juli 2022 / 17:39 WIB
Rupiah Mendapat Tenaga dari Kenaikan Cadangan Devisa Indonesia
ILUSTRASI. Uang Rupiah. Jumat (1/7), rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,15% ke Rp 14.979 per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah mendapat tenaga dari cadangan devisa Indonesia yang meningkat.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah mendapatkan tenaga di akhir pekan ini. Jumat (1/7), rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,15% ke Rp 14.979 per dolar Amerika Serikat (AS). Namun, dalam sepekan terakhir, rupiah di pasar spot sudah melemah 0,24%, bahkan sempat menembus ke area Rp 15.000 pada tengah pekan ini.

Tren serupa juga terjadi di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI). Rupiah ditutup di level Rp 14.981 per dolar AS atau naik tipis 0,03%. Sementara jika dihitung dalam sepekan, rupiah tetap melemah 0,17%.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, tekanan rupiah pada pekan ini datang dari meningkatnya permintaan dolar AS sebagai safe haven imbas dari kekhawatiran akan terjadinya resesi global. Apalagi, The Fed masih memberikan pandangan yang hawkish pada pertemuannya di tengah pekan ini.

“Tak pelak, rupiah sebagai aset berisiko ditinggalkan pelaku pasar dan berada dalam tren pelemahan,” ungkapnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (8/7).

Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Ditutup Rp 14.981 per Dolar AS Pada Jumat (8/7)

Beruntung, rupiah mendapat angin segar dari dalam negeri seiring dengan rilis data cadangan devisa Indonesia bulan Juni 2022. Adapun, Indonesia mencatatkan cadangan devisa sebesar US$ 136,4 miliar, naik dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 135,6 miliar.

Sementara itu, dari eksternal penguatan dolar AS juga cenderung terbatas seiring dengan rilis tunjangan klaim pekerja AS yang kurang baik. Selain itu, pasar juga tengah wait and see menantikan rilis data non farm payroll AS nanti malam.

“Kedua sentimen di akhir pekan tersebut berhasil menjadi bemper sehingga pelemahan rupiah tidak berlanjut ke atas Rp 15,000 per dolar AS,” imbuh Faisyal.

Pada pekan depan, ia melihat, kunci pergerakan rupiah akan ditentukan oleh rilis data non farm payroll AS. Jika ternyata lebih baik dari ekspektasi pasar, bisa saja rupiah kembali berada dalam tekanan.

Faisyal memproyeksikan rupiah akan berada di rentang Rp 14.750 - Rp 15.200 per dolar AS untuk pekan depan.

Baca Juga: Rupiah Menguat ke Rp 14.979 per Dolar AS, Jumat (8/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×