Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan terakhir pekan ini. Kurs rupiah Jisdor menguat ke Rp 14.981 per dolar AS pada Jumat (8/7).
Rupiah menguat tipis 0,03% ketimbang posisi kemarin. Tapi dalam sepekan, kurs rupiah Jisdor melemah 0,17% dari posisi Rp 14.956 per dolar AS pekan lalu.
Sedangkan kurs rupiah spot menguat 0,15% ke Rp 14.979 per dolar AS. Dalam sepekan, kurs rupiah spot melemah 0,24% dari Rp 14.943 per dolar AS pada Jumat (1/7).
Kurs rupiah spot menguat dari hari sebelumnya, Rp 15.002 per dolar AS yang merupakan level paling lemah rupiah sejak Mei 2020.
Baca Juga: IHSG Menguat 1,32% ke 6.740 Hingga Tutup Pasar Jumat (8/7)
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa bank sentral mencari keseimbangan untuk menangani laju inflasi yang meninggi tanpa mengganggu pertumbuhan. BI berupaya menghindari risiko stagflasi.
Morgan Stanley memperkirakan, BI akan menaikkan suku bunga 50 bps menjadi 4% hingga akhir tahun. Bank investasi ini menyebut, inflasi barang menjadi pengingat bahwa tidak semua inflasi terjadi karena agregat permintaan yang kuat.
"Maka level suku bunga diperlukan untuk memperlambat dan permintaan tidak akan setinggi yang diprediksikan pasar yang saat ini menghitung pengetatan yang lebih dari prediksi dasar kami," ungkap Morgan Stanley kepada Bloomberg.
Baca Juga: Rupiah Spot Masih Menguat ke Rp 14.987 Per Dolar AS Pada Tengah Hari Ini (8/7)
Hari ini, rupiah menguat bersama dengan yen, peso, ringgit, dan baht. Sementara dolar Singapura, yuan, rupee, won, dolar Hong Kong, dan dolar Taiwan melemah terhadap the greenback.
Di sisi lain, indeks dolar menguat lagi ke 107,63. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ini mencapai level paling kuat dalam 20 tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News