Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot pada Selasa (18/4) ditutup melemah 0,33% ke level Rp 14.843 per dolar Amerika Serikat (AS).
Sementara, rupiah kurs Jisdor BI melemah 0,55% ke Rp 14.855 per dolar AS pada Selasa (18/4).
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan rupiah ini didorong oleh penguatan data manufaktur AS serta kecenderungan investor untuk membeli dolar AS sebelum libur panjang.
“Setelah dibuka melemah, rupiah cenderung bergerak sideways di sesi kedua,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (18/4).
Baca Juga: Rupiah Spot Melemah 0,33% ke Rp 15.843 Per Dolar AS Pada Perdagangan Selasa (18/4)
Josua memproyeksikan, rupiah diperkirakan bergerak melemah sejalan dengan potensi menguatnya kembali data AS yang rilis pada saat libur panjang.
Data penting AS yang rilis di antaranya adalah penjualan rumah, PMI manufaktur, dan juga kepercayaan konsumen.
“Bila data-data tersebut terafirmasi menguat, maka rupiah berpotensi mengalami pelemahan di tanggal 26 April mendatang,” tuturnya.
Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang tetap pada 5,75% dilihat tidak membantu rupiah untuk menguat menjelang libur Idul Fitri.
Menurut Nanang, pelemahan rupiah dikarenakan efek penguatan dolar AS seiring prospek kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Mei mendatang cukup kuat.
“Ditambah lagi beberapa data ekonomi AS terbaru menunjukkan perbaikan, seperti aktivitas manufaktur New York yang tumbuh di angka 10,80 poin indeks dari sebelumnya negatif,” paparnya.
Potensi pelemahan rupiah, kata Nanang, bisa berlanjut pasca libur lebaran, di mana pekan depan pasar akan terfokus pada rilis data ekonomi AS.
Serangkaian data AS seperti data ketenagakerjaan, manufaktur, dan rapat The Fed, diperkirakan akan menjadikan alasan bagi investor untuk melakukan antisipasi dengan melakukan perburuan dolar AS.
Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Melemah 0,55% ke Rp 15.855 Per Dolar AS Pada Selasa (18/4)
“Ditambah lagi sepanjang bulan lalu, dolar AS mengalami tekanan terhadap mata uang utama lain,” paparnya.
Josua memprediksi, rupiah pada perdagangan di Rabu (26/4) diperkirakan bergerak di kisaran Rp 14.800 – Rp 15.000 per dolar AS.
Sementara, Nanang memproyeksikan, rupiah pada Rabu (26/4) akan bergerak di rentang Rp 14.700 – Rp 15.050 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News