kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.745.000   4.000   0,23%
  • USD/IDR 16.430   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.223   -248,56   -3,84%
  • KOMPAS100 896   -33,02   -3,55%
  • LQ45 709   -20,34   -2,79%
  • ISSI 194   -8,31   -4,11%
  • IDX30 370   -9,39   -2,47%
  • IDXHIDIV20 444   -10,12   -2,23%
  • IDX80 103   -3,04   -2,87%
  • IDXV30 107   -2,26   -2,07%
  • IDXQ30 121   -3,14   -2,53%

Rupiah Melemah pada Perdagangan Selasa (18/3), Terseret Anjloknya IHSG


Selasa, 18 Maret 2025 / 18:34 WIB
Rupiah Melemah pada Perdagangan Selasa (18/3), Terseret Anjloknya IHSG
ILUSTRASI. Nilai tukar Rupiah ditutup melemah di tengah anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (18/3). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar Rupiah ditutup melemah di tengah anjloknya pasar saham pada Selasa (18/3). Sentimen negatif di pasar keuangan domestik menciptakan sentimen risk-off.

Mengutip Bloomberg, Selasa (18/3), rupiah spot ditutup melemah 0,13% secara harian ke level Rp 16.428 per dolar AS. Sedangkan rupiah di Jisdor Bank Indonesia (BI) tercatat melemah 0,32% secara harian ke level Rp 16.432 per dolar AS.

Ekonom Bank Danamon Hosianna Evalita Situmorang mencermati, pelemahan rupiah terjadi di tengah tekanan di pasar keuangan domestik terutama karena IHSG sempat anjlok hampir 6% sebelum ditutup turun 3,84% di level 6,223.387. Rupiah sempat menyentuh level tertinggi Rp 16.475 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.428 Per Dolar AS Hari Ini, Asia Mayoritas Turun

"Sentimen negatif di pasar keuangan domestik memicu aksi jual di pasar aset Indonesia, termasuk obligasi, yang turut memberikan tekanan tambahan pada rupiah," kata Hosianna kepada Kontan.co.id, Selasa (18/3).

Hosianna menambahkan, kenaikan credit default swap (CDS) Indonesia ke kisaran 82-84 mencerminkan adanya peningkatan persepsi risiko terhadap aset Indonesia, yang turut menekan nilai tukar rupiah.

Dari sisi eksternal, sentimen global masih cenderung risk-off dengan investor mengantisipasi arah kebijakan moneter The Fed. Rupiah juga masih rentan tertekan oleh potensi penguatan dolar AS akibat permintaan aset safe haven.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menilai, rupiah masih tertekan oleh sentimen risk off di pasar ekuitas domestik akibat kekhawatiran seputar defisit anggaran, downgrade rating saham dan obligasi, downgrade pertumbuhan ekonomi hingga isu pengunduran diri Sri Mulyani. Rupiah tidak mampu naik di saat Indeks dolar AS terpantau masih turun melemah.

Baca Juga: Rupiah Melemah Selasa Siang (18/3), Ini Penyebabnya

"Sentimen negatif ini masih akan bertahan, namun dengan penurunan besar di pasar ekuitas ada potensi terjadi bargain hunting. Namun hal ini masih akan sulit mengangkat rupiah," ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Selasa (18/3).

Lukman menuturkan, investor tentunya menantikan rapat dewan gubernur Bank Indonesia (BI) dan mengharapkan adanya hal positif dari pernyataan pimpinan BI. Bank Indonesia akan mengumumkan hasil pertemuan yang berlangsung selama 18-19 Maret 2025.

Bank sentral Indonesia diperkirakan menahan suku bunga di pertemuan Rabu (19/3). Walau tidak menutup kemungkinan ada kejutan memangkas suku bunga yang merespons perkembangan belakangan ini, serta data inflasi yang telah turun sangat rendah.

Hosianna menyebutkan, terdapat dua faktor utama yang akan menentu arah pergerakan rupiah di perdagangan Rabu (19/3). Pertama, keputusan moneter Bank Indonesia dan pergerakan IHSG.

Baca Juga: Rupiah Melemah di Awal Pekan, Investor Antisipasi Arah Suku Bunga BI dan Fed

Jika Bank Indonesia memberikan sinyal hawkish atau melakukan intervensi lebih agresif, rupiah berpeluang menguat. Sebaliknya, jika respons BI tidak cukup kuat, tekanan terhadap rupiah bisa berlanjut.

Sementara itu,  jika pasar saham mampu berbalik menguat (rebound) dan menunjukkan pemulihan, maka hal ini dapat mengurangi tekanan pada rupiah. Namun, jika aksi jual masih berlanjut, potensi pelemahan rupiah tetap terbuka.

"Dalam skenario base case, rupiah kemungkinan akan bergerak stabil dengan kecenderungan melemah tipis, tetapi volatilitas masih cukup tinggi," jelas Hosianna.

Menurut Hosianna, rupiah kemungkinan akan bergerak dalam kisaran level Rp 16.350 – Rp 16.450 per dolar AS. Sedangkan, Lukman memperkirakan, rupiah akan berkonsolidasi dengan potensi melemah terbatas di rentang Rp 16.400 – Rp 16.550 per dolar AS pada Rabu (19/3).

Selanjutnya: CAEXPO CABIS 2025: UMKM Bisa Ekspor ke China

Menarik Dibaca: CAEXPO CABIS 2025: UMKM Bisa Ekspor ke China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×