Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Otot rupiah tertekan terhadap dollar Ameriksa Serikat (AS), Selasa (24/2) pagi. Mengacu data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar rupiah melemah 0,41% ke Rp 12.866,
Tingginya ketidakpastian di Eropa menjadi biang kerok yang berpeluang mendorong penguatan dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah. Pada Senin (23/2), nilai tukar rupiah melemah 0,09% ke Rp 12.836 per dollar AS. Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah menguat 0,28% ke Rp 12.813.
Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang PT Bank Mandiri Tbk, mengatakan, Troika, julukan bagi trio Uni Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Dana Moneter Internasional (IMF), sebenarnya telah sepakat memperpanjang durasi dana talangan (bailout) Yunani selama empat bulan ke depan. Tapi, ini tak lantas meredam kekhawatiran pasar atas peluang keluarnya Yunani dari Zona Euro.
Ketidakpastian di Eropa mendorong penguatan dollar AS. Di sisi lain, rupiah masih tertekan kebijakan BI memangkas suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 7,5%.
Rully memprediksi, rupiah berpeluang melemah di kisaran Rp 12.805-Rp 12.895. William Surya Wijaya, analis PT Indosurya Asjaya Securities memperkirakan, rupiah bergerak konsolidasi di Rp 12.765-Rp 12.840.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News