Reporter: Namira Daufina | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Pada penutupan pasar pekan lalu, rupiah kembali melemah terhadap dollar AS. Ini imbas pemangkasan suku bunga Bank Indonesia, Selasa (17/2). Di pasar spot, Jumat (20/2) pasangan USD/IDR turun 0,04% ke Rp 12.825. Sedangkan di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah melemah 0,35% menjadi Rp 12.849 per dollar AS.
Menurut Suluh Adil Wicaksono, Analis Millenium Penata Futures, pelemahan yang terjadi Jumat lalu masih dibayangi kuncupnya suku bunga Indonesia menjadi 7,5%. Akibatnya, pelaku pasar cenderung melepaskan mata uang rupiah dan beralih ke pasar aset berisiko seperti saham.
Hari ini, Suluh memproyeksikan, rupiah berpotensi menguat. Ini karena data PMI Flash Manufaktur Januari 2015 meningkat menjadi 54,3 dibandingkan Desember 2014 di 53,9. Hasil ini juga lebih tinggi dari prediksi 53,7.
David Sumual, Ekonom Bank Central Asia, memproyeksikan, rupiah berpotensi menguat karena kekhawatiran atas krisis Yunani sudah sirna. David memproyeksikan, rupiah akan bergerak di area Rp 12.820-Rp 12.880. Sedangkan prediksi Suluh, rupiah bergerak di kisaran 12.700-12.900.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News