Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berhasil menguat tajam dalam pekan pertama 2018. Jumat (5/1) pekan lalu, di pasar spot, nilai tukar rupiah berhasil naik 0,04% menjadi Rp 13.416 per dollar Amerika Serikat (AS). Sementara kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukan kenaikan 0,51% ke level Rp 13.405 per dollar AS.
Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Rully Arya Wisnubroto mengatakan, penguatan rupiah terjadi lantaran the greenback sedang dalam tren pelemahan. "Kondisi di AS cenderung di bawah ekspektasi," terang dia.
Beberapa data ekonomi negeri paman Sam yang rilis pekan lalu di bawah ekspektasi. Lihat saja, data non-farm payroll Desember 2017 yang turun ke level 148.000 dari posisi 252.000. Sedangkan tingkat pengangguran stabil di level 4,1%.
Di lain pihak, Yulia Safrina, Analis PT Monex Investindo Futures, bilang, rupiah juga ditopang oleh kondisi ekonomi domestik. Indeks keyakinan konsumen Desember 2017 tercatat membaik jadi 126,4 dari 122,1 di November. "Ada indikasi ekonomi Indonesia lebih positif," papar Yulia.
Namun, Yulia menebak, pergerakan rupiah hari ini (8/1) dibayangi pelemahan. Sebab, harganya bakal konsolidasi. Serupa, Rully melihat, rupiah stabil tapi dengan kecenderungan kembali tertekan. Menurutnya, sekarang indikator teknikal telah memberikan sinyal koreksi.
Hari ini, Rully pun memperkirakan, valuasi rupiah bisa berada dalam rentang Rp 13.390 hingga Rp 13.450 per dollar AS. Sedang Yulia memproyeksikan, pergerakan mata uang garuda ada di kisaran Rp 13.340 sampai Rp 13.500 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News