Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berhasil unggul atas dollar AS dalam sepekan terakhir. Sentimen lelang obligasi negara mendukung rupiah di tengah sentimen dari AS yang kurang solid.
Mengutip Bloomberg, Jumat (5/1), nilai tukar rupiah di pasar spot bertengger di level Rp 13.416 per dollar AS, atau menguat 1,02% dalam sepekan. Kurs tengah Bank Indonesia juga mencatat mata uang garuda terapresiasi 1,05% ke Rp 13.405 per dollar AS.
Ekonom Bank Central Asia David Sumual menjelaskan, dollar AS pada pekan ini tertekan karena hasil pertemuan FOMC yang dirilis pekan ini tidak dapat mengkonfirmasi potensi kenaikan suku bunga Federal Reserves sebanyak tiga kali. Apalagi, data tenaga kerja sektor swasta di AS yang bagus malah terkikis oleh data klaim pengangguran yang membesar.
Dari dalam negeri, rupiah juga mendapatkan sentimen kuat setelah lelang perdana Surat Utang Negara (SUN) pada pekan ini mencatatkan minat investasi yang besar. Permintaan yang masuk pada lelang SUN mengalami kelebihan permintaan hingga mencapai Rp 86,21 triliun. Pemerintah bisa mencapai target lelang Rp 25,50 triliun dengan mudah.
"Banyak berita positif dari Indonesia seperti oversubscribed SUN yang besar, artinya pasar masuk ke aset rupiah," jelas David, hari ini.
Pekan depan, rupiah diprediksi stabil, namun dengan kecenderungan melemah. Pasalnya, pasar kerap mengacak portofolio investasinya dan dapat menyebabkan tarik ulur pada aset rupiah.
Meski demikian, David melihat, angka credit default swap (CDS) Indonesia yang bagus bakal direspon positif dan bisa menguatkan rupiah dalam jangka panjang. Asal tahu saja, CDS Indonesia untuk surat utang lima tahun per Jumat (5/1) berada di level 81,17, terendah sepanjang masa.
Prediksi David, rupiah pekan depan akan berada dalam rentang Rp 13.370-Rp 13.450 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News