Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan rupiah pekan ini menjadi indikasi masuknya dana asing ke pasar keuangan Indonesia. Ke depan, mata uang Garuda diperkirakan dalam tren penguatan.
Mengutip Bloomberg, Jumat (5/1), di pasar spot, nilai tukar rupiah terapresiasi 1,02% ke level Rp 13.416 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia juga menunjukkan, rupiah menguat 1,05% ke Rp 13.405 per dollar AS.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut, indikasi penguatan rupiah terlihat dari yield benchmark Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini yang turun 1-6 bps. Asing di pasar modal dalam sepekan ini berada dalam posisi net buy Rp 1,49 triliun di pasar reguler.
"Penguatan di pasar modal dan pasar obligasi mengindikasikan bahwa investor global masih memburu aset-aset negara berkembang dan mempertimbangkan yield yang masih menarik," jelas Josua, Jumat (5/1). Artinya Indonesia yang baru mendapatkan apresiasi dari lembaga pemeringkat Fitch Ratings dan sukses mencatat oversubscribed pada lelang SUN perdana tahun ini, memiliki potensi yang cerah.
Ke depan, Josua melihat investor global akan mengantisipasi data non-farm payrol dan tingkat pengangguran Amerika Serikat. Jika data-data ini sesuai atau lebih tinggi dari ekspektasi, dollar AS diperkirakan akan kembali rebound pada Senin mendatang.
Meski demikian, Josua melihat rupiah bakal lebih unggul karena memiliki fundamental yang kuat. Prediksinya, pekan depan, rupiah akan menguat dalam rentang Rp 13.370-Rp 13.450 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News