Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan eksternal membuat rupiah terseok. Kemarin, rupiah spot melemah 0,04% ke level Rp 13.762 per dollar AS. Ini juga menjadi rekor terburuk sejak Februari 2016.
Menurut Analis PT Global Kapotal Investama Berjangka Nizar Hilmy, mata uang Garuda masih dalam tren pelemahan. Penyebabnya datang dari potensi kenaikan suku bunga The Federal Reserve di bulan ini yang semakin menguat.
Namun, Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual bilang, koreksi rupiah terbatas, karena mendapat sentimen positif dari keputusan Presiden AS Donald Trump yang memberlakukan bea impor terhadap baja dan aluminium. "China yang optimistis menetapkan pertumbuhan 6,5% juga memberikan sentimen positif bagi mata uang negara berkembang," kata dia, kemarin.
Hal tersebut akhirnya membuat kurs tengah Bank Indonesia menguat 0,04% menjadi Rp 13.740 per dollar AS.
Itu membuat David memprediksi hari ini rupiah masih konsolidasi dalam rentang Rp 13.700-Rp 13.800 per dollar AS. Sedangkan, Nizar menebak, rupiah berada dalam kisaran Rp 13.730-Rp 13.780 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News