Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali tunduk di hadapan dollar AS. Gempuran sentimen negatif dari sisi eksternal disertai kekecewaan pasar akan hasil Pilkada DKI Jakarta membebani laju rupiah.
Di Pasar Spot, Kamis (20/4) rupiah melemah tipis 0,03% ke Rp 13.323 per dollar AS dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia rupiah tergerus 0,22% ke Rp 13.328.
Yulia Safrina, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menambahkan, sentimen Pilkada DKI Jakarta turut mempengaruhi mata uang garuda. Kemenangan pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno disambut dengan kekecewaan pasar. "Gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama dianggap lebih dekat dengan investor," tuturnya.
Pelemahan rupiah juga seiring dengan turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dibanding dengan mata uang Asia lainnya, rupiah cenderung kurang bertenaga.
Sedangkan dari sisi eksternal, Yulia justru melihat dollar AS tengah dalam ancaman tekanan. Sumber tekanan dollar AS berasal dari penguatan mata uang poundsterling setelah pengumuman pemilihan umum di Inggris. Negeri Ratu Elizabeth itu akan memulai proses pemilu pada bulan Juni mendatang dan mendapat sambutan positif dari pasar.
Pergerakan rupiah kini akan terpengaruh oleh pengumuman suku bunga BI yang menahan suku bunga acuan di level 4,75%. "Lantaran suku bunga acuan BI tetap, maka ada peluang rupiah kembali menguat," imbuh Yulia.
Secara eksternal, rupiah menanti data klaim pengangguran AS yang dirilis Kamis malam (20/4). Adapun proyeksinya naik menjadi 241.000 dari pekan sebelumnya 234.000 orang. Yulia memperkirakan rupiah akan menguat pada perdagangan akhir pekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News