kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.694.000   -13.000   -0,76%
  • USD/IDR 16.401   5,00   0,03%
  • IDX 6.606   19,09   0,29%
  • KOMPAS100 964   -2,78   -0,29%
  • LQ45 747   -0,24   -0,03%
  • ISSI 206   0,68   0,33%
  • IDX30 388   0,44   0,11%
  • IDXHIDIV20 470   1,92   0,41%
  • IDX80 109   -0,32   -0,29%
  • IDXV30 114   -1,22   -1,06%
  • IDXQ30 127   0,06   0,05%

Rupiah Kembali Tertekan pada Rabu (26/2), Simak Proyeksinya untuk Kamis (27/2)


Rabu, 26 Februari 2025 / 19:23 WIB
Rupiah Kembali Tertekan pada Rabu (26/2), Simak Proyeksinya untuk Kamis (27/2)
ILUSTRASI. Rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan Rabu (26/2). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.


Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan Rabu (26/2). Pelemahan rupiah ini lantaran ancaman kebijakan tarif Trump. 

Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (26/2), di pasar spot, rupiah ditutup pada level Rp 16.381 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan Rabu (26/2), melemah 0,06% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.371 per dolar AS.

Sedangkan rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ada di level Rp 16.387 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (26/2), melemah 0,44% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.316 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah 0,44% ke Rp 16.387 Per Dolar AS pada Rabu (26/2)

Pengamat Mata Uang Ariston Tjendra meyakini bahwa pelemahan rupiah tidak terlepas dari gaungan kebijakan tarif Trump yang memberikan dampak negatif untuk pertumbuhan ekonomi. Efeknya dapat dilihat dari merosotnya tingkat kepercayaan konsumen. 

Di Indonesia, indeks kepercayaan konsumen turun tipis per Januari 2025 di posisi 127,2. 

“Selain itu, peluncuran Danantara juga mungkin menjadi isu negatif untuk pasar karena belum jelasnya implementasi ke depannya. Untuk sementara, banyak rumor yang berkembang terkait penurunan dividen dari emiten BUMN yang tergabung dalam Danantara, sehingga IHSG menurun dan meningkatkan arus dana asing keluar dari market Indonesia, yang pada gilirannya menekan rupiah,” Tutur Ariston kepada Kontan.co.id, Rabu (26/2).

Ariston mencermati, secara teknikal dolar AS saat ini masih dalam tren penguatan terhadap rupiah. Hal ini terlihat bahwa belakangan ini penguatan rupiah terhadap dolar AS selalu tidak bertahan lama sejak Oktober tahun lalu. 

“Ke depannya, yang bisa membantu penguatan rupiah adalah rilis data-data ekonomi AS yang lebih buruk dari proyeksi. Seperti malam ini, ada data izin membangun dan data penjualan rumah baru AS yang akan rilis. Bila data ini buruk, dolar AS mungkin bisa melemah untuk sementara,” Tambah Ariston.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong juga turut mencermati pergerakan rupiah yang gagal memanfaatkan pelemahan dolar AS di sesi sebelumnya.

Baca Juga: Loyo, Rupiah Spot Ditutup Melemah 0,06% ke Rp 16.381 Per Dolar AS pada Rabu (26/2)  

“Penurunan rating MSCI saham Indonesia saham yang menyebabkan lantai bursa semakin terperosok,” Ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (26/2)

Menurut Lukman, pergerakan rupiah yang ditutup melemah hari ini tidak terlepas dari dolar AS yang rebound setelah kongres AS meloloskan rencana pemangkasan pajak ke Senat.

Lukman mencermati bahwa pergerakan rupiah ke depannya akan berkonsolidasi dengan kecenderungan melemah terbatas. 

“Dengan mempertimbangkan faktor eksternal seperti kebijakan tarif Trump, sentimen risk off di pasar ekuitas domestik, pergerakan rupiah masih akan tertekan pada Kamis (27/2). Perkiraan saya akan bergerak di rentang Rp 16.300 - Rp 16.400,” Tutup Lukman. 

Ariston juga menilai pergerakan rupiah secara keseluruhan masih berada dalam tekanan. Ia memproyeksikan pergerakannya rupiah pada Kamis (27/2) akan berada di rentang Rp 16.400 - Rp 16.430 per dolar AS. 

Selanjutnya: Tumbuh 5%, Adira Finance Bukukan Pendapatan Rp 10 Triliun pada 2024

Menarik Dibaca: Bali Soap Luncurkan Produk Body Butter dan Hand Cream Terbaru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×