kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Rupiah dan Mata Uang Asia Menguat Hari Ini (14/9) Setelah Rilis Data Inflasi AS


Kamis, 14 September 2023 / 13:21 WIB
Rupiah dan Mata Uang Asia Menguat Hari Ini (14/9) Setelah Rilis Data Inflasi AS
ILUSTRASI. Kamis (14/9) pukul 13.00 WIB, kurs rupiah spot menguat 0,11% ke Rp 15.353 per dolar AS.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) makin tajam pada siang ini. Kamis (14/9) pukul 13.00 WIB, kurs rupiah spot menguat 0,11% ke Rp 15.353 per dolar AS.

Kemarin, rupiah spot ditutup pada Rp 15.370 per dolar AS. Dalam sepekan hingga siang ini, kurs rupiah masih melemah 0,16% terhadap the greenback.

Mayoritas mata uang Asia hari ini menguat terhadap dolar AS. Menurut data Bloomberg, hanya yuan China dan dolar Hong Kong yang masing0masing melemah tipis 0,05% dan 0,01% terhadap dolar AS.

Penguatan mata uang Asia dipimpin won Korea yang terangkat 0,33%. Dolar Taiwan menyusul dengan penguatan 0,22% dan yen Jepang 0,21%.

Baca Juga: Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Tak Signifikan Ungkit Inflasi

Di sisi lain, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia melemah 0,14% ke 104,63. Indeks dolar melemah 0,41% dalam sepekan terakhir.

Nilai tukar dolar AS melemah tipis setelah rilis angka inflasi konsumen AS. Inflasi inti yang mengecualikan makanan dan energi naik 0,3% pada bulan Agustus dari bulan sebelumnya. Ini adalah kenaikan pertama dalam enam bulan terakhir. Sedangkan secara tahunan, inflasi inti AS naik 4,3%,. sejalan dengan estimasi dan merupakan kenaikan terkecil dalam hampir dua tahun.

"Angka yang lebih rendah ketimbang ekspektasi bisa memperlambat penguatan dolar AS dan memberi kelonggaran bagi mata uang Asia," kata Christopher Wong, FX strategist OCBC di Singapura kepada Bloomberg.

Wong menambahkan bahwa perhatian pasar masih akan tertuju pada rapat FOMC pekan depan. Pasar akan mencari sinyal arah suku bunga selanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×