kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.165   35,00   0,22%
  • IDX 7.061   77,00   1,10%
  • KOMPAS100 1.056   15,23   1,46%
  • LQ45 830   13,06   1,60%
  • ISSI 214   1,28   0,60%
  • IDX30 423   7,14   1,72%
  • IDXHIDIV20 510   8,21   1,64%
  • IDX80 120   1,73   1,46%
  • IDXV30 125   0,77   0,62%
  • IDXQ30 141   2,14   1,54%

Rupiah Jadi Mata Uang Terlemah di Asia selama Pekan Ini


Jumat, 20 Oktober 2023 / 18:45 WIB
Rupiah Jadi Mata Uang Terlemah di Asia selama Pekan Ini
ILUSTRASI. Dalam sepekan, rupiah spot melemah 1,21% dan melemah 0,36% secara harian setelah ditutup di Rp 15.873 per dolar AS pada Jumat (20/10)


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terus melemah dan berada di atas level Rp 15.800 per dolar Amerika Serikat (AS) di pekan ini. Kekhawatiran di pasar keuangan global telah membenamkan posisi sebagian besar mata uang termasuk rupiah.

Rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) ditutup pada level harga Rp 15.856 per dolar AS di perdagangan hari ini, Jumat (20/10). Ini membuat rupiah Jisdor terkoreksi 0,93% dalam sepekan dan secara harian mengalami koreksi sekitar 0,11%.

Pelemahan rupiah Jisdor BI sejalan dengan rupiah spot yang ditutup pada harga Rp 15.873 per dolar AS di Jumat ini (20/10). Dalam sepekan, rupiah spot telah melemah 1,21% dan melemah 0,36% secara harian di hadapan dolar AS.

"Sepanjang pekan, rupiah menjadi mata uang paling lemah di Asia dengan pelemahan 1,21% terhadap dolar AS, akibat sentimen Fed serta ketegangan geopolitik," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, Jumat (20/10).

Baca Juga: Terlemah Sejak April 2020, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 15.873 Per Dolar AS Hari Ini

Josua mengatakan, rupiah di akhir pekan ini masih bergerak melemah di tengah sentimen risk-on yang terjadi di pasar Asia. Kawasan Asia cenderung positif menyusul pernyataan Jerome Powell Kamis malam (19/10), serta diikuti oleh keputusan PBOC untuk melakukan injeksi ke pasar sebagai upaya mendorong stimulus ekonomi.

Oleh karena itu, Josua menilai, pelemahan Rupiah kemungkinan disebabkan oleh tren kenaikan harga minyak global akibat ketegangan politik Timur Tengah yang meningkat.

Pengamat Mata Uang Lukman Leong melihat pelemahan rupiah terhadap dolar AS pekan ini dipicu oleh kekhawatiran prospek suku bunga. Tekanan suku bunga ditambah pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang masih bernada Hawkish.

"Kekhawatiran eskalasi perang Israel-Hamas juga terus menekan rupiah," jelas Lukman kepada kontan.co.id, Jumat (20/10).

Menurut Lukman, penguatan dolar AS diperkirakan masih berlanjut di pekan depan yang artinya berpotensi menekan rupiah. Investor menantikan data Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang diperkirakan tumbuh kuat 4.1%.

Baca Juga: Terlemah Dalam 3,5 Tahun, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 15.856 Per Dolar AS

Data inflasi PCE tahunan dan inflasi core PCE bulanan juga diperkirakan meningkat, masing-masing 0,3% dan 3,3% yang masih jauh dari target inflasi The Fed di bawah 2%. Lukman memperkirakan USD/IDR bakal bergerak dalam rentang harga Rp 15.700- Rp 16.000 per dolar AS selama pekan depan.

Josua turut melihat potensi koreksi lanjutan rupiah yang sejalan dengan perkiraan membaiknya pertumbuhan ekonomi AS. Rupiah diperkirakan melemah hingga ke level Rp 15.850- Rp 15.950 per dolar AS di pekan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×