kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.122.000   32.000   1,53%
  • USD/IDR 16.630   72,00   0,43%
  • IDX 8.051   42,68   0,53%
  • KOMPAS100 1.123   6,98   0,62%
  • LQ45 810   0,68   0,08%
  • ISSI 279   2,38   0,86%
  • IDX30 423   1,81   0,43%
  • IDXHIDIV20 485   2,83   0,59%
  • IDX80 123   0,38   0,31%
  • IDXV30 132   0,38   0,29%
  • IDXQ30 135   0,57   0,43%

Rupiah Diprediksi Melemah pada Senin (22/9/2025), Berikut Sentimen yang Membayangi


Minggu, 21 September 2025 / 11:53 WIB
Rupiah Diprediksi Melemah pada Senin (22/9/2025), Berikut Sentimen yang Membayangi
ILUSTRASI. Untuk perdagangan Senin (22/9/2025) ketidakpastian ekonomi global diperkirakan masih akan mempengaruhi dolar AS dan, pada gilirannya, rupiah. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/sgd


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah ditutup melemah pada Jumat (19/9/2025), seiring pandangan bahwa Federal Reserve (The Fed) tidak akan agresif menurunkan suku bunga ke depan.

Berdasarkan Bloomberg, pada Jumat (19/9/2025), rupiah ditutup di level Rp 16.601 per dolar Amerika Serikat (AS). Di posisi ini, rupiah melemah 0,45% dari penutupan perdagangan sebelumnya.

Sementara itu, mengacu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), rupiah ditutup di posisi Rp 16.578 atau melemah 0,49% dari perdagangan sebelumnya.

Baca Juga: Rupiah Berpeluang Lanjut Melemah pada Perdagangan Senin (22/9/2025)

Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi menuturkan, pelemahan mata uang termasuk rupiah terjadi seiring Ketua The Fed Jerome Powell yang mengatakan bank sentral tidak perlu bergerak cepat menurunkan suku bunga.

Selain itu, kata Ibrahim, fokus pasar masih tertuju pada sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap minyak Rusia dan pembeli utamanya.

“Ini setelah Presiden Donald Trump mengakui upaya gencatan senjata lebih keras dari yang diantisipasi sebelumnya,” ujarnya, Jumat (19/9/2025).

Untuk perdagangan Senin (22/9/2025), menurut Ibrahim, ketidakpastian ekonomi global yang saat ini masih tinggi akibat kebijakan tarif AS diperkirakan masih akan mempengaruhi dolar AS dan, pada gilirannya, rupiah.

Baca Juga: Kurs Rupiah Anjlok ke Rp 16.601 Per Dolar AS, Terlemah Sejak Mei 2025

“Perlambatan itu mencerminkan pelemahan daya beli masyarakat serta meningkatnya pengangguran,” tegasnya.

Sementara dari domestik, Ibrahim mengkhawatirkan guyuran Rp 200 triliun ke Himbara oleh Menteri Keuangan Purbaya tak akan signifikan mengerek pertumbuhan ekonomi.

Pasalnya, ia melihat saat ini, pengusaha masih ragu dalam memanfaatkan kredit perbankan. “Apalagi, perbankan sangat berhati-hati dalam menggelontorkan kredit untuk sektor riil,” imbuh Ibrahim.

Dus, prediksi Ibrahim, rupiah pada perdagangan Senin (22/9/2025) akan ditutup melemah pada kisaran Rp 16.600–Rp 16.660 dolar AS.

Selanjutnya: Penuhi Komitmen Proyek Smelter, Ekspor Konsentrat Amman Mineral Bakal Diperpanjang

Menarik Dibaca: 5 Tanaman Pembawa Sial yang Harus Disingkirkan dari Rumah, Ada Mawar!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×