Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amrika Serikat (AS) ditutup melemah tipis. Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot turun 0,01% atau 1,5 poin ke level Rp 16.215 per dolar AS, pada perdagangan Rabu (24/7).
Sementara di Jakarta Interbank Spot, Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah juga melemah 0,12% ke posisi Rp 16.224 per dolar AS pada perdagangan Rabu (24/7).
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan bahwa rupiah bergerak dalam kisaran yang terbatas pada perdagangan Rabu (24/7) akibat investor yang cenderung menunggu data-data ekonomi AS pada Rabu malam.
Josua menyebutkan, beberapa data yang akan rilis di antaranya yaitu, data indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur, serta data penjualan rumah baru. Selain itu, dia mengatakan bahwa pelemahan rupiah juga sejalan dengan rilis data AS yang cenderung mixed pada malam ini.
Baca Juga: Mengintip Peluang Trading Forex di Tengah Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Di sisi lain, dia menyebutkan sentimen dari dalam negeri salah satunya yaitu, kondisi utang pemerintah yang membengkak dan sudah berada dalam posisi tidak aman. Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) posisi utang pemerintah pada Mei 2024 mencapai Rp8.353,02 triliun.
Josua menuturkan bahwa rasio utang pemerintah terhadap pendapatan saat ini sudah mencapai 300%. Angka tersebut lebih tinggi bila dibandingkan posisi 31 Desember 2023 yang sebesar 292,6%.
Dengan faktor-faktor tersebut, Josua memperkirakan rupiah akan lanjut tertekan dan bergerak di kisaran Rp 16.175 per dolar AS-Rp 16.250 per dolar AS pada perdagangan Kamis (25/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News