Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi akan kembali melemah pada Senin (7/11). Hal ini sejalan dengan indikator ketenagakerjaan AS yang cenderung lebih kuat dari perkiraan.
Mengutip Reuters, Sabtu (5/11), nonfarm payrolls AS meningkat 261.000 pada Oktober 2022. Sementara itu, ekonom yang disurvei Reuters memprediksi, penambahan 200.000 pekerjaan, dengan perkiraan mulai dari 120.000 hingga 300.000.
Ekonom Bank Pertama Josua Pardede juga melihat, saat ini pasar cenderung bergerak dalam ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed hingga 75 basis point (bps) akibat pernyataan The Fed dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang lalu. Sebagai pengingat, rapat FOMC yang berlangsung pada 1-2 November 2022 memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan 75 bps menjadi 3,75%-4%.
Baca Juga: Di Tengah Pelemahan Rupiah, Begini Saran Investasi dari Analis
"FOMC di bulan November 2022 juga memberikan sinyal bahwa Fed mungkin saja menaikkan suku bunga melebih target di bulan Desember 2022," kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (6/11).
Padahal, pada FOMC sebelumnya, The Fed menargetkan suku bunga naik hingga kisaran 4,50% di akhir tahun 2022. Kondisi ini diperkirakan berlanjut setidaknya hingga rilis data inflasi AS pekan depan.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo juga memprediksi, kurs rupiah masih akan melemah terhadap dolar AS pada Senin (7/11).
"Pasalnya, kenaikan suku bunga The Fed dan laporan nonfarm payrolls AS masih memberi dukungan terhadap dolar AS," ucap Sutopo.
Analis DCFX Futures Lukman Leong juga melihat, kurs rupiah masih akan tertekan pekan depan. Investor akan cenderung wait and see rilis data inflasi AS yang diperkirakan masih di atas 8% dan data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2022 yang diperkirakan akan tetap positif hingga akhir tahun.
Baca Juga: Melempem di Pekan Lalu, Berikut Prediksi Rupiah, Senin (7/11)
Sutopo memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan bergerak di kisaran Rp 15.720-Rp 15.785 per dolar AS pada Senin (7/11).
Sementara Josua memprediksi pergerakan kurs rupiah akan berada di rentang Rp 15.675-Rp 15.775 per dolar AS.
Untuk pekan ini, Lukman memprediksi, pergerakan kurs rupiah berada di kisaran Rp 15.650-Rp 15.850 per dolar AS.
Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Jumat (4/11) melemah 0,27% menjadi Rp 15.737,5 per dolar AS.
Sementara itu, menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.736 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News