Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pergerakan rupiah hari ini akan tergantung hasil pertemuan dewan moneter Bank Sentral AS (FOMC). Kemarin rupiah menguat terbatas seiring mengendurnya otot dollar AS.
Mata uang Negeri Paman Sam terkoreksi, sebab ekspektasi kenaikan suku bunga mulai mereda. Kemarin, di pasar spot, rupiah turun 0,45% ke Rp 12.937 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, mata uang Garuda menguat 0,11% ke Rp 12.964 per dollar AS.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto menilai, rupiah bergerak terbatas lantaran pelaku pasar memilih wait and see menjelang hasil pertemuan dewan moneter Bank Sentral AS (FOMC) pada Kamis (30/4) dini hari. "Ekpektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga AS mulai menurun, karena data ekonomi AS belakangan ini mengindikasikan perlambatan,” katanya.
Analis PT Monex Investindo Futures Agus Chandra, bilang meski rupiah menguat, tapi sulit naik signifikan. Pasar domestik juga sedang diwarnai sentimen negatif. Investor mengantisipasi angka produk domestik bruto (PDB) kuartal I yang diprediksi di bawah 5%.
Menurut Agus, apabila, belum ada penegasan waktu kenaikan suku bunga, hari ini rupiah masih bisa menguat terbatas. Sebaliknya, jika ada kepastian, rupiah bisa jatuh lagi ke Rp 12.830-Rp 13.065 per dollar AS. Rully menduga, masih ada peluang rupiah menguat terbatas dalam range Rp 12.895-Rp 12.975 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News